Pertemuan

Oleh : Muji Widiyanto

"Kutunggu di lantai 11". Saya baca lagi WA yang dikirim Wulan untuk memastikan apakah saya tidak salah baca. Wulan adalah teman lama yang baru saja masuk grup WA alumni SMA. Ketika SMA, siapa yang tidak kenal Wulan. Gadis cantik, kaya, pintar, primadona sekolah. Semua teman laki-laki pasti ingin mendekatinya, tapi tidak termasuk saya. Bagaimana mau mendekat dikenal saja tidak. Saya terlalu pendiam, saya terlalu pemalu. Saya tidak pernah berani menatapnya. Saya hanya berani mencuri pandang. Itu pun sudah membuat hati saya bergetar.

Beruntung saya bernasib baik. Berkat kerja keras dan ketekunan, sekarang saya mempunyai perusahaan properti. Tidak besar. Untuk ukuran provinsi, sayalah rajanya. Saya juga aktif ikut beberapa organisasi. Awalnya saya hanya sebagai anggota biasa. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, saya menjadi ketua organisasi properti. Bahkan, saya juga ditunjuk sebagai bendahara salah satu partai politik di tingkat provinsi. "Apakah mas sibuk?" Kembali Wulan mengirim WA. Entah mengapa, hati saya berdesir setiap kali membaca WA dari Wulan.

Saya pandangi foto profilnya. Tidak berubah. Perempuan yang selalu membuat hati saya bergetar sejak SMA meskipun waktu itu dia berada di langit, sekarang mengajak pertemuan. Belum sempat membalas WA-nya, HP di tas berdering. Nada deringnya saya hapal, saya harus pulang.

Banyuwangi, 20 Juni 2021.