H + 22

Selamat pagi segenap para pembaca yang budiman. Dalam salah satu keseharian yang telah menjadi rutinisas. terdapat suatu budaya yang tercipta berkat hasil pemikiran manusia dalam rangka mempertahankan eksistensi dan keberlangsungan hidup mereka.

Di Madura terdapat sebuah budaya dan tradisi yang sudah berlangsung sudah sejak lama, mungkin sebelum penjajah menginjakkan kaki di pulau garam ini.

Setiap pertengahan bulan bulan sya'ban, tepatnya pada saat bulan purnama, di madura terdapat sebuah tradisi pergantian buku amal catatan manusia. Karena hampir semua masyarakat madura meyakini bahwa pada malam tanggal tersebut, seluruh catatan amal manusia diganti dan dilaporkan oleh malaikat pencatat amal kepada Allah SWT.

Kami meyakini bahwa pada pagi hari para malaikat pencatat amal akan mendapatkan buku catatan baru yang sepenuhnya kosong. sebisa mungkin warga madura mengisi buku catatan amal yang baru tersebut dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi diri, masyarakat sekitar, agama, bangsa dan negara.

Layaknya seperti gelas atau botol kaca baru yang belum diisi dengan apapun. Warna sebuah botol bergantung pada isinya. jika isi dengan warna merah, maka dia akan berwana merah, begitulah yang terjadi.

Pada malam tersebut warga madura biasanya mengadakan istighosah dan do'a bersama, biasanya di masjid atau musholla. Siangnya, lebih tepatnya sebelum adzan maghrib berkumandang, para remaja putri akan mengantarkan sajian atau sedekah ke rumah-rumah tetangga di sekitarnya atau ke rumah ketua adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama. hal ini bertujuan agar para remaja putri belajar bergaul dengan masyarakat sekitarnya.

Setelah doa bersama dilaksanakan, biasa para warga akan berkunjung ke rumah sanak famili dan keluarga dekat, hal juga menjadi ajang silatur rahmi bagi warga madura.

Demikian ulasan kali, semoga bermanfaat.

Salam Literasi