Di Luar Ekspektasi

(Pentigraf)

Oleh Muheriani

Beberapa hari yang lalu saya membeli ikan basah. Penjualnya merupakan pedagang keliling yang menjajakan dagangannya dengan kendaraan roda dua. Biasa memang kalau tidak ke pasar, saya menunggu saja penjual ikan yang lewat depan sekolah. Sudah ada beberapa penjual yang saya kenal orangnya tetapi namanya belum tahu. Entah kenapa waktu itu saya membeli ikan dari penjual yang baru kali itu saya lihat. Saya tidak ketahui orangnya apalagi namanya.

Saya melihat-lihat ikan apa saja yang ada. Ada beberapa jenis ikan jualannya. Proses pilih-pilih ikan pun terjadi. Saya memilih ikan banyar yang kelihatan segar dan agak besar. Saya tanyakan harganya. “Dua puluh ribu rupiah dapat lima ikan banyar, Bu.” Oke, jadilah saya beli ikan itu. Bungkus...

Sampai di rumah saya tertegun bukan kepalang. Astagfirullah, loh, kenapa begini ikannya. Satu di antara lima ikan itu sangat kecil ukurannya dibandingkan ikan yang lain. Memang betul, sih. Jumlah ikannya lima. Tapi, ukurannya tidak seperti yang saya lihat tadi. Perasaan tadi waktu saya lihat ikannya besar-besar semua. Waduh, bagaimana bisa, yah?

#Tagur-2#

Soppeng, 14 November 2020