Kasih dalam Rahim Waktu

Kau adalah janin harapan di palung rinduku,

bertumbuh dalam rahim kenangan yang tak pernah gugur.

Setiap detik, getar kasihmu mengalir,

seperti denyut nadi umbilikalis yang menyatu erat.

Kuraih jemarimu, serupa bidan menanti keajaiban,

menyusuri his–mules rindu yang tak berkesudahan.

Cinta kita adalah plasenta kebahagiaan,

menyalurkan kehangatan, memberi hidup pada rasa.

Di ruang hati yang luas, aku mendengar detak jantung asmara,

seirama dengan gerak janin kebersamaan yang tak goyah.

Andai cinta ini tiba di partus kebahagiaan,

izinkan aku menjadi bidan hati, menyambutnya dengan bahagia.

Namun, bila takdir mengantar kita pada abortus takdir,

biarkan aku tetap mengenangmu,

seperti ibu merindukan bayi yang tak sempat digendong,

dalam puerperium kesedihan yang abadi.

Sultan Chemistry