ISTANA LUKA
ISTANA LUKA
Di hamparan senja yang luruh perlahan,
kubangun istana dari serbuk impian,
tiangnya rindu, jendelanya kenangan,
atapnya harapan yang berlumur hujan.
Pilar-pilar kasih kutatah di dada,
berpahat cahaya, berukir aksara,
namun angin waktu merobek melodi,
memecah nadanya di lorong sunyi.
Dinding-dindingnya bersulam senyum,
yang kau ukir dengan jemari sendu,
tapi kini retak oleh desir nestapa,
menggema perih di kaca pelupukku.
Di pelataran mimpi yang hampa suara,
kau tinggalkan jejak tanpa bayangan,
menjadi debu yang ditiup kenangan,
lenyap di pusara cinta yang fana.
Aku berdiri di ambang harap,
menjemput langit tanpa cakrawala,
sebab istana ini telah rebah,
runtuh dalam luka yang tak bernama.
Sultan Chemistry
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar