Menunggu
Sesewaktu aku melihat kalender yang terpasang di dinding. Kadang saya tanya kepada istri, ini tanggal berapa. Ketika istri balik nanya, ada apa kok tanya tanggal? Aku diam saja tidak menjawab, cuma dengan senyum. Kubuka WA group, belum ada perubahan. Sepinya komentar di group, sempat menyelipkan keraguan atas rencana besar dengan biaya besar. Undangan reuni dari teman SD samapai perguruan tinggi, meleburkan angan dan keraguan keberangkatan. Lebaran disibukan dengan salaman dan kunjung keluarga, juga menghilangkan angan bepergian. Lebaran petama, setelah shalat ied, langsung nyerbu lokasi penyedia makanan dan segala jajanan yang kutahan selama Ramadhan. Bayangan makan enak bersama yang tertahan selama puasa, kini terumbar selayaknya bendungan air yang bedhah tiba-tiba. Itu lah puasanya orang yang kurang iman dan ihlas. Contohnya, saya.
Lebaran ke dua, masih bertahan di lubang sabuk pertama. Kuinjak pedas gas lagi untuk memburu makanan dan minuman segar di bulan Suawal. Mestinya hari ini sudah disunnahkan berpuasa Syawal, karena pahalanya yang besar. Namun pahala itu tak mampu luluhkan diri ini untuk tetap memburu aji mumpung, *mumpung bada, mumpung ketemu bala*. Hari ke tiga, sudah mulai datang di acara reuni. Reuni pertama undangan sekelas waktu SMA kelas I.. Meski undangan hanya untuk sekelas, tp kelas lain boleh ikut. Ini untuk mengurangan rasa kecewa tuan rumah. Karena, tuan rumah mesti sudah menyiapkan banyak.
Hari ke empat, pagi. Undangan reuni teman SMA sekelas waktu kelas II dan III. Seru juga, yang sudah kutulis di reportase sebelumnya. Sore harinya, memenuhi undangan reuni SMP. Seeu juga karena acaranya tiba-tiba.
Hari ke lima, ke enam ..... semua berlalu. Sudah mulai masuk kerja. Keinhet lagi, rencana wisata ke Danau Toba. Rasa gelisah yang terkubur ileh hiruk pikuknya lebaran, kini muncul lagi. Ditambah pertanyaan beberapa teman tentang jadi dan tidaknya acara ke danau Toba, menambah gundahnya rasa gelisah.
Aku coba meyakinkan diri dan teman-teman bahwa acara ke danau Toba, jadi. Namun aku juga ragu dengan keyakinan saya. Akhirnya, saya screen shoot, sayabupload di group, untuk mencari keyakinan dan kemantapan. Akhirnya ada juga yang komen dengan nada keraguan. Saya nilai ragu, karena menanyakan kapan koordinasi. Koordinasi adalah untuk meyakinkan, artinya sekarang belum.yakin.
Dari group muncul beberpa komen yang akhirnya meyakinkan, kalau kitajadi berangkat ke Danau Toba. Berati saya tidak lagi sering menanyakan tanggal berapa kepada istri, tinggal mengemasi pakaian dan perlenhkapan selama wisata. Smoga penantian ini menjadi doa atas kelancaran dan keselamatan wisata danau Toba, 28 Juni - 1 Juli 2018. Amin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Efek kakehan libur