Menjaga kesucian diri

Telah kita bahas di awal bahwa menikah dengan salah satu tujuan untuk menjaga diri, menjaga kesucian diri, jiwa, dan farj (kemaluan) dari perzinaan serta menjaga pandangan mata serta bisa menjadi solusi untuk seks bebas.

Menikah adalah solusi yang sangat mujarab karena dorongan seksual telah mendapatkan tempat penyaluran yang sah secara agama negara, sosial dan budaya. Juga sucinya jiwa kita dengan ketenangan yang ditimbulkan dengan menikah, karena kita telah melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Didalam Al-Qur’an juga telah Allah memerintahkan agar kita senantiasa menjaga kesucian diri.

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS. An-nuur :30)

Kemudian di dalam hadits Rasulullah menganjurkan kita untuk menikah agar mampu menjaga kesucian itu.

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a : Kami pernah bersama Rasulullah SAW, ketika masih muda dan belum menikah, lalu beliau bersabda kepada kami : "Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu menikah, maka menikahlah, karena menikah bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa dapat menjadi perisai baginya" (HR Bukhari)

Jadi dengan menikah akan terjagalah pandangan dari melihat yang diharamkan, menjaga kemaluan dan kehormatan sehingga akan terselamatkan agama kita dari fitnah dunia dan perzinahan.

Secara lebih luas menikah muda bisa menjadi Solusi untuk seks Bebas, seks bebas merupakan sebuah virus yang mulai menjangkiti masyarakat indonesia yang pada umumnya mayoritas umat Islam didunia, dan lebih khusus pemuda dan remaja. Budaya Barat ini mulai diadaptasi kalangan remaja dan dewasa. Usia remaja memang fase yang sangat rentan untuk melakukan hal-hal yang berbau porno karena terjadinya perkembangan hormonal yang sulit terkontrol.

Menikah termasuk cara yang paling tepat untuk menghindari seks bebas, namun sayangnya anak muda sekarang dengan ilmu dan iman yang tipis langsung main libas saja ketika berpacaran. Hamil diluar nikahpun menjadi berita lumrah ditambah lagi dengan aborsi ketika tidak menginginkan janin yang dikandungnya menghirup udara kehidupan. Akibatnya nama baik orangtua hancur, malu dan menjadi bahan gunjingan tetangga dan masyarakat. Jadi yang rugi bukan hanya pelaku saja, tapi keluarga, masyarakat juga terkena aib.

Yang pasti menikah muda akan menghindarkan diri dari seks bebas, karena perbuatan itu menyimpan dampak negatif bagi kesehatan, bangsa, negara dan agama.

Jika menikah di usia muda ini di galakkan dinegara kita dan di kelola prosesnya dengan baik oleh negara, penulis yakin menikah muda akan menjadi solusi atas maraknya perzinahan dan pergaulan bebas di kalangan remaja.

Sumber :

Mas Udik Abdullah. 2001. Bila Hati Rindu Menikah.Pro-U Media.Yogyakarta.

Mohammad Fauzil Adhim, Salim A. Fillah, dkk. 2013. Menikah Memuliakan Sunnah. Pro-U Media.Yogyakarta

Mohammad Fauzil Adhim.2002.Indahnya Pernikahan Dini. Gema Insani. Jakarta

Monif Y. Rasulallah. 2013. Lebih Barokah Tanpa Pacaran. Ikwah Rasulillah.Yogyakarta

Muhammad Semesta. 2012. Tertimpa Love, Ketika dirimu jatuh cinta.Kutlah Media. Jogyakarta.

Ngadiyo. 2010. How To Handle Masturbation. Inti Medina. Jakarta Timur.

Salim A. Fillah. 2012. Barakallahu Laka Bahagianya Merayakan Cinta. Pro-U Media. Yogyakarta

Setia Furqon Kholid. 2013. Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta. Rumah Karya publishing. Sumedang

Rabu, 03 Juni 2020

11 Syawal 1441 H

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganGuruSiana

#TantanganMenulisHari_79