Muhammad Alim

"MENULISLAH, DENGAN TULISAN KITA AKAN HIDUP LEBIH PANJANG, MELEWATI BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN OLEH ALLAH SWT, UMUR" (Muhammad Alim, 2018). Lahir di Bojonegor...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dalam terik Hati

Dalam terik Hati

Oleh: Muhammad Alim

Masih adakah urat nadimu

Untuk pengganti nyawaku yang hampir putus

Ketika mereka berkata iya

Sedang harap yang kau buat

Untuk meniadakan mereka

Di mana budi mu

Pak budi sedang mengais pintu siang dan malam

Menunggu jam berdenting tajam

Hai kau

Pembeli kekuasaan

Pembeli nyawa dan harapan

Tak akan dapat kau beli hati ini

Tak akan dapat kau beli rasa ini

Karena rasa tlah ku serahkan pada-Nya

Karena hati tlah kupenjarakan dalam naungan-Nya

Mungkin kau akan menertawaiku

Karena tangis tak juga berhenti

Karena pencarian ini belum terwujud kenyataan

Pecahan-pecahan kaya

Membingungkan kau punya muka

Mukanya di mana?

Di hati tak da juga.

Di antara bisik hati

Di antara cibir nyawa

Aku hidup untuk-Nya

Bukan untukmu apalagi dia

Meski urat nadi ini kau potong seratus kali

Meski leher ini kau panjang jeruji

Tak akan dapat kau temukan

Tlah ku buang asa dalam laut

Yang akan menghanyutkan dunia

Tlah ku buang dalam angin

Yang akan membunuh rasa ingin

Dalam syair mentari aku hidup

Dalam relung angin aku

Segalanya

Untukmu Tuhan

*

Kepoh, 29 Maret 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post