PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
#TantanganGurusiana
#TantanganHarike-22
#KategoriCerpen
22
Pungguk Merindukan Bulan
Sebelum mengiyakan lamaran Ridho, Wulan meminta bicara berdua dengan ibunya. Di kamar ia menunjukkan selembar surat dengan tulisan tangannya yang diukir-ukir. Ibunya membaca surat itu perlahan. Dicermati betul setiap katanya.
Istri H. Hamid itu menarik nafas dalam-dalam. Ia coba menyimpulkan isi surat anaknya. "Jadi?" Tanyanya pelan pada putri semata wayangnya.
"Terserah Umi"
"Perasaanmu bagaimana?"
"Gak tau"
"Kamu gak suka sama Ridho?"
"Suka"
"Sebagai teman?"
Wulan mengangkat bahu.
"Dengar, Nak. Ini keputusanmu. Sebab Kamu yang akan menjalaninya. Umi dan Mamiq gak mau memaksa," jelas ibunya tenang.
"Aku ngerasa aku cintanya sama ustaz itu, Mi. Tapi sepertinya itu perasaanku aja. Aku yakin ia bahkan tak tau namaku."
"Jadi?"
"Jadi," kalimatnya terpotong sejenak, "jadi aku gak mau naif."
"Maksudmu?"
"Aku tau Ridho sudah lama suka sama aku. Mungkin sejak SD."
"Dan aku sebenernya juga ada rasa meski sedikit."
Ibunya mendengarkan.
"Aku gak mau jadi pungguk yang merindukan bulan, Umi. Sedang di depan mataku ada pepohonan dan bunga-bunga yang lebih mudah kuraih."
"Jadi?" Ibunya memancing. Sebenarnya ia sudah menangkap maksud anaknya.
"Jadi aku akan menerima lamaran Ridho."
Uminya lega mendengarkan keputusan anaknya. Ia merasa bangga telah membesarkan anak yang sangat dewasa pemikirannya.
"Kamu yakin, kan? Tidak terpaksa?"
"Iya, Umi. Bismillaah."
"Ini keputusanmu, kan? Bukan terserah Umi?
"Iyaaa, Umiii," sahut Wulan gemas.
"Baiklah. Kalau begitu ayo kita keluar. Orang-orang di luar pasti gelisah menunggu kita," ibunya menggoda lagi.
Wulan tersenyum. Keputusannya benar. Ridho sangat mencintainya.
Senggigi, 13 April 2021

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Pak. Salam literasi
Terima kasih banyak, Pak atas apresiasinya. Salam literasi
Cerpennya keren, salam literasi, izin follow Pak
Terima kasih banyak apresiasinya, Bu. Silakan. dengan senang hati.