Berdebar
#TantanganGurusiana
#TantanganHarike-43
Sudah malam, matahari sudah bergeser ke sudut bumi yang lain.
Ikan dan terumbu karang beranjak pulang.
Angin laut berganti shift dengan angin darat.
Pasir, juga buih membeku, menarik diri dari rutinitas yang melelahkan.
Tak ada yang berbeda. Semua sama. Berputar dan mengulang. Berinti pada titik fokus yang statis.
Saat hening begitu, di kepak sayap camar terakhir, kamu datang. Entah dari mana.
Kupandangi wajahmu. Semua detilnya ku kenali. Karena pasti tak ada yang berubah di sana. Kecuali sedikit guratan kedewasaan yang mendebarkan.
Aku sumringah. "Bait-bait membosankan sudah berakhir" desisku. Malam ini ku suguhkan kau diriku yang paling rahasia. Menebus sekian waktu kita berpisah.
Di kedipan mata yang ke sekian. Sosokmu lenyap. Hendak kucari, tapi urung. Aku sudah biasa. Kau juga sudah biasa: pergi sesuka hati. Aku bosan menangis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Terima kasih banyak apresiasinya, Pak. Bapak sangat luar biasa. Salam Literasi.