Rejeki Di Balik Pandemi (54)

#TantanganGurusiana hari ke-54, tanggal 12 Juni 2020.

Kehidupan memang penuh rahasia, tanpa seorangpun manusia dapat menerkanya. Allah SWT tiada menciptakan sesuatu di dunia tanpa ada maksud dan tujuannya. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa jodoh, rejeki, dan kematian hanya Allah yang maha tahu. Terkadang pasangan yang sudah menjalin hubungan sekian tahun sampai dengan tunangan berakhir gagal di pelaminan. Ketika makan bakso, sudah diujung mulut kalau belum rejekinya bakso menggelinding jatuh ke tanah begitu saja.

Pandemi Covid-19 juga tiada yang menyangka sampai juga ke Indonesia. Efeknya luar biasa, roda perekonomian banyak terganggu, dunia pendidikan juga terdampak, yang terbaru jamaah haji gagal berangkat ke tanah suci Makkah Al Mukaromah.

Tetapi Allah maha adil dan maha pemberi rejeki kepada semua makhluknya. Siapa yang menduga, pengusaha masker, alat-alat kesehatan, dan obat-obatan hari ini panen besar. Hampir semua yang mereka produksi laris manis dan ludes di pasaran.

Siapa yang menduga juga, bahwa toko sepeda hari ini benar-benar kewalahan melayani pembelian. Stok sepeda banyak yang kosong di toko-toko yang biasanya biasa-biasa saja. Sepeda gunung, sepeda lipat, sepeda anak-anak banyak di borong tiap harinya oleh masyarakat untuk berolah raga.

Magelang hari ini menjadi salah satu contoh "boomingnya" sepeda. Jika hari libur khususnya Minggu, ribuan pesepeda lalu lalang di jalan raya seperti musim kampanye partai. Candi Borobudur menjadi salah satu titik pusat pesepeda dari berbagai masyarakat di kabupaten Magelang.

Semua memang penuh rahasia, mungkin karena di rumah terus menjadi bosan. Mungkin juga banyak uang yang belum dibelanjakan karena larangan saling kunjung pas lebaran, akhirnya dimanfaatkan untuk membeli sepeda agar rajin olahraga. Masyarakar sadar sudah sadar, menjaga kebersihan dan rajin berolahraga adalah cara ampuh melawan pandemi ini.