Aku Minta Dua (90)
Aku Minta Dua (90)
#TantanganGurusiana hari ke-90, tanggal 19 Juli 2020.
Buah durian milik pak Marji berbuah lebat kali ini. Pengamanan berlapis ditempatkan untuk melindungi pohon itu di kebun belakang rumahnya. Mulai kawat berduri, patroli langsung, rutin diadakan setiap hari. Pohon durian Musang King ini benar-benar mendapatkan pengamanan VVIP, persis untuk melindungi tamu negara yang berkunjung ke Indonesia.
Berbekal pengalaman tempur di kebun-kebun, Harno dan Woto berhasil menerobos masuk tanpa halangan berarti. Harno bertugas memanjat, sedang Woto mensterilkan lokasi di bawah. Pak Marji yang sudah beberapa kali kecolongan, kali ini berjanji tidak akan membiarkan siapapun keluar hidup-hidup dari kebunnya.
Tanpa disadari Harno dan Woto, pak Marji sudah berada dalam posisi pertempuran jarak dekat. Di balik semak-semak dia mengamati dengan seksama. Harno tidak menyadari bahaya mengancam dirinya, dengan santai dia memetik 1 durian besar yang manis dan legit itu. Ketika mau menjatuhkan ke bawah, matanya menangkap sesosok bayangan yang tak lain adalah pak Marji. Dia berbisik pelan kepada Woto yang sudah siap menangkap durian sebagai tanda.
"Wot... Wot... Ono pak Marji."
Woto dengan tegas menjawab disertai salam Piece 2 jari, "Wegah nek siji, aku loro."
"Ono pak Marji Wot," Harno tambah sewot.
"Wegah! pokoke lo..."
Belum selesai komunikasi berlangsung, Woto sudah terkapar kena sambaran sandal jepit pak Marji yang telak menohok mulutnya.
Ampun pak...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduh...sakit...keren ceritanya
Wo, mantap 86.
Semangat 45
Harno sebagai aktor intelektual hehehehe
Komando
Iya kak eva. Makasih. Udah saya follow
Gara-gara nyolong duren malah menikmati sandal jepit. Keren pak
Gak jadi manis, tapi pedes
Hahahaha. Apes .. apes
Perjuangan kak