Mualdin Sinurat

Mualdin Sinurat adalah Guru Matematika di SMP Swasta Putri Cahaya Medan. Putra Batak dari pinggiran Danau Toba pulau Samosir kelahiran 1971 dan telah memi...

Selengkapnya
Navigasi Web
MARAH (Tantangan ke-169)

MARAH (Tantangan ke-169)

Manusia sebagai ciptaan paling unik memiliki berbagai kemampuan. Salah satunya adalah emosi. Emosi itu sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu senang, takut dan marah. Marah adalah perasaan tidak senang, gusar, berang. Begitu menurut KBBI V.

Setiap manusia pasti pernah mengalami marah. Hanya waktu, kadar atau tingkat serta penyebabnya yang berbeda. Marah merupakan sesuatu yang kodrati dari Sang Pencipta sehingga tidak dapat dihilangkan tetapi dapat dikelola secara positif. Ekspresi sesorang yang sedang marah dapat terlihat dari raut wajah, bahasa tubuh ataupun volume suara.

Sebagai contoh, kita lihat saja bagaimana ekspresi bapak presiden Jokowi sedang marah. Bahkan ekspresi itu kini hangat dibicarakan oleh berbagai pihak. Atau kita sendiri bisa merefleksi diri, bagaimana ekspresi kita ketika marah. Ahaaa, kan saya tidak ingat. Lah saya lagi marah, bagaimana bisa melihat ekspresi saya? Ya juga sih. Makanya lain kali kalau mau marah suruh teman atau orang didekat kita memvideokan. Jadi bisa diputar ulang dan saksikan bagaimana ekspresimu kalau lagi marah. Hehehehe....bisa aja.

Mengutip dari lifesupportscounselling.com.au ada 10 jenis marah yang umum ada dimasyarakat yaitu:

1. Assertive anger, yaitu kemarahan yang paling “kalem”. Orang yang memiliki tipe marah seperti ini cenderung menghindar dari konfrontasi dan menahan diri mengeluarkan kata-kata kasar. Tapi justru cenderung memotivasi untuk menjadi lebih baik.

2. Behavioural anger, yaitu kemarahan yang lebih melibatkan ekspresi fisik dan cenderung agresif. Orang yang memiliki kemarahan jenis ini cenderung menyerang dengan merusak barang yang ada di seketarnya.

3. Chronic anger, yaitu kemarahan yang biasanya ditahan dan cenderung menyalahkan dirinya sendiri. Biasanya kemarahan ini timbul karena benci dengan orang lain atau frustrasi pada keadaan. Cara paling baik untuk meredam amarah jenis ini adalah memaafkan.

4. Judgmental anger, yaitu kemarahan yang sebenarnya. Jenis marah ini muncul sebagai reaksi saat melihat atau menerima ketidakadilan. Orang yang memiliki jenis kemarahan ini berpeluang dijauhi karena perbedaan pandangan dengan orang lain di sekitarnya.

5. Overwhelmed anger, yaitu tipe marah yang tidak terkontrol. Marah ini biasanya muncul karena akumulasi dari kondisi di luar batas kemampuan kita, diikuti dengan perasaan tanpa harapan atau frustrasi. Ini biasanya muncul karena terlalu banyak tanggung jawab yang dipikul atau karena ketidakmampuan melawan stres.

6. Passive aggressive anger, yaitu Jenis marah yang tidak menyerang seseorang secara langsung. Biasanya, orang dengan jenis marah ini lebih memilih untuk sinis atau menyalahkan kejadian. Perilaku ini biasanya membuat ambigu dan membingungkan orang lain.

7. Retaliatory anger, yaitu jenis marah yang direspons dengan rasa balas dendam atau ingin membalas. Biasanya direncanakan. Tak jarang, pembalasannya dilakukan dengan intimidasi yang cenderung menyulut tensi menjadi lebih tinggi.

8. Self-abusive anger, yaitu Kemarahan yang muncul karena merasa putus asa, tidak berharga, disakiti, atau malu. Orang dengan kemarahan seperti ini biasanya tidak bisa mengekspresikan dan cenderung menyalurkannya dengan berbicara yang buruk terhadap diri sendiri. Tak jarang, mereka menyakiti diri sendiri.

9. Verbal anger, yatu jenis marah yang berpotensi menyerang lawan bicara secara psikologis. Biasanya kemarahan ini diikuti dengan ekspresi teriak, mengancam, sarkasme, hingga kritik yang menyalahkan. Kemarahan ini bertujuan untuk mempermalukan seseorang.

10. Volatile anger, yaitu jenis marah yang cenderung naik turun seperti rollercoaster. Tiba-tiba marah besar cepat sekali, tetapi seketika kemudian langsung tenang. Jenis marah ini sebenarnya dijauhi oleh orang lain karena mereka cenderung takut untuk berinteraksi dengan Anda. Nah, sekarang tipe marah mana yang biasa terjadi pada diri anda? Silakan dikroscek sendiri.

Faktor penyebab munculnya marah dalam diri seseorang adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor fisik yaitu akibat kelelahan yang berlebihan, zat-zat dalam tubuh kita misalnya kurangnya zat asam dalam otak kita, serta pengaruh hormon misalnya marah yang terjadi pada wanita saat lagi menstruasi. Selain itu ada faktor psikis yaitu anggapan yang salah terhadap diri sendiri. Akibatnya bisa rendah diri, sombong maupun egois.

Faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri. Misalnya: lingkungan yang tidak sesuai dengan keinginan, perdebatan atau pertengkaran, penghinaan, pengalaman masa lalu, ancaman dari orang lain, penghianatan, ketidakadilan, dan lain-lain.

Apabila marah itu sendiri tidak dikelola dengan baik, maka akan memberikan dampak bagi diri kita. Dampak tersebut bisa terjadi secara Fisiologis yaitu dampak bagi kesehatan. Misalnya terjadi stres, depresi, hipertensi, insomnia, kelelahan bahkan gangguan jantung.

Selain itu dampaknya juga bisa terjadi secara Psikologis yaitu dampak setelah marah mengakibatkan penyesalan, mengutuk diri sendiri, depresi dengan rasa bersalah dalam waktu lama.

Dampak lainya adalah dampak sosial. Dampak ini dapat menimbulkan biaya sosial yang lebih mahal, disharmonis, kehilangan pekerjaan, mendapatkan hukuman pidana, pelanggaran terhadap ajaran agama dan menimbulkan dosa.

Untuk menghindari terjadinya dampak tersebut, maka marah itu perlu dikelola dengan baik secara positif. Bagaimana caranya? 1. Jika anda mulai marah, maka cepat-cepat tarik napas dalam-dalam sebanyak tiga kali. 2. Pada saat marah terjadi, ubah lingkungan anda atau kondisi diri anda. Misalnya duduk dengan tenang atau berbaring sejenak, bila perlu tinggalkan lokasi sebentar. 3. Pahami penyebab marah dan ingat kembali akibat atau dampaknya. 4. Lepaskan segala sesuatu yang ada di luar kendali. 5. Ekspresikan diri dengan santai, misalnya bernyanyi, menari, atau berdoa. 6. Berhati-hati dalam menghadapi segala situasi. 7. Tertawalah pada saat harus tertawa. Ingat! Jangan tertawa sembarang apalagi tertawa sendiri. Bisa dianggap orang lagi stres atau gila.

Horas, salam literasi! 010720

#Tantangan365hariGurusiana

#mengelolamarah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow..lengkap infonya..trims Pak

01 Jul
Balas

Terimakasih Bu.

01 Jul

Mantap Pak

01 Jul
Balas

Terimakasih, Bu.

01 Jul

Mantab, terima kasih infonya, Pak.. Saya baru tahu macam marah tenyata banyak.. salam ..

01 Jul
Balas

Ya Bu, terimakasih. Salam literasi.

01 Jul

Informasinya lengkap..semoga Bapak biaa mengontrol emosi juga ya kalau pas mau marah..salam literasi dari Bondowoso

01 Jul
Balas

Siap Bu, sudah dipraktekkan. Hehehe. Terimakasih ya Bu.

01 Jul



search

New Post