Menutup kegiatan sanlad atau Pesantren Kilat di sekolah kami. Diadakan tausiyah umum yang diikuti oleh semua siswa yang dipusatkan di masjid. Tausiyahnya sendiri dilakukan dalam dua sesi.

Sesi pertama dengan tema Menantikan Datangnya Malam Lailatul Qodr. Sementara pada sesi kedua membawakan tema Kepemimpinan dalam Perspektif Islam.

Dalam ceramahnya sang ustadz mengisahkan akhlak mulia Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang pemimpi umat. Alkisah setiap hari Nabi Muhammad menyuapi makanan kepada seorang pengemis buta.

Setiap memberi makan kepada pengemis tersebut Rasulullah melakukannya dengan sabar dan lemah lembut. Padahal si pengemis selalu mengeluarkan sumpah serapah. Mengatakan bahwasanya Muhammad adalah pembohong.

Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar meneruskan kebiasaan Nabi menyuapi makanan kepada sang pengemis buta. Akan tetapi dengan indera perasaannya pengemis tersebut dapat membedakan perlakuan Nabi dan Abu. Bakar. Dia tidak mau disuapi.

Setelah dijelaskan bahwa yang memberinya makan setiap hari selama ini adalah Nabi Muhammad. Timbul penyesalan dalam dirinya. Betapa orang yang selalu dijelek-jelekkan itu adalah Rasulullah Muhammad SAW. Seorang pemimpin yang mempunyai akhlak sangat mulia. Sejak saat itu dia menyatakan memeluk agama Islam.

Begitulah inti tausiyah pada penutupan kegiatan Pesantren Kilat. Seorang pemimpin haruslah mempunyai akhlak yang baik, mempunyai keahlian yang mumpuni dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Jkt, 210422