Tantangan 30.12.2022

SETIAP hari bahkan setiap jam mungkin kita berdoa. Setidak-tidaknya setiap kesempatan. Kesempatan saat setelah salat --bagi muslim-- misalnya. Kita akan berdoa.

Tapi berdoa di hari Jumat, hari yang diyakini penuh berkat (berkah) adalah cara terbaik kita untuk secara rutin mengadu kepada-Nya. Mengadu dalam makna mendekatkan diri (taqorrub) tentu saja itu adalah sikap yang baik dalam beragama.

Doa apa yang akan kita pintakan, doa apa saja selama itu sesuai dengan harapan. Doa kebaikan, kita berharap mendapat berkah dari-Nya. Hidup yang baik, hidup yang beroleh berkah sehingga kita merasa ada ketenangan jiwa dan perasaan kita. Nyaman dengan keluarga, tetangga dan siapa saja, teman-sahabat kita.

Berharap pula doa ampunan, artinya kita memohon ampun kepada-Nya atas kekeliruan dan kekhilafan kita. Khilaf dan salah yang membuat dosa. Dosa-dosa itulah yang kita doakan untuk mendapatkan ampunan. Kita memang sadar, tidak ada diantara kita yang tidak berdosa. Maka mohon ampun itulah cara untuk menghapusnya.

Selain diri kita, juga kita mohonkan ampunan untuk dosa-dosa orang tua kita. Orang tua yang melahirkan dan atau membesarkan kita. Mendidik dan mengajar kita hingga mereka terkadang lupa mengurus dirinya karena beratnya dalam mengurus kita. Adalah kesalahan dan kekeliruan besar bagi kita jika tidak ada usaha kita untuk memohonkan ampunan dosa untuk kedua orang tua kita.

Begitu juga, kita akan mendoakan keluarga, tetangga dan siapa siapa saja kepada Allah agar Dia mengampuni dosa-dosa mereka. Begitulah seban hari, saban waktu khususnya di hari mulia, hari Jumat begini. Mari, mari kita berdoa sesuai cara kita untuk diri, ayah-bunda, keluarga dan siapa saja. Semoga Tuhan mengabulkan doa-doa kita.***