"HOMPIMPA ALAIUM GAMBRENG", diambil dari bahasa sansekerta yang artinya "Dari Tuhan Kembali Ke Tuhan, Mari Kita Bermain." Mungkin kita hanya menjumpai kata-kata itu disebuah permainan saja. Kata hompimpa, sudah seperti ritual untuk dimulainya sebuah permainan. Menang kalah ditentukan dengan hompimpa. Adakah yang lagi bernostalgia ketika mendengar kata hompimpa alaium gambreng?

Hompimpa biasanya dilakukan minimal 3 orang, masing-masing tangan peserta diayum ke kanan-kiri. Kata-kata tersebut mengajarkan kepada kita, para pembaca. Bahwa kehidupan yang sedang kita jalani ini berasal dari tuhan. Dan entah kapan kita tidak tahu, tapi ini pasti. Kita akan kembali ke tuhan. Ketika "Gambreng," barulah diperlihatkan telapak tangan menghadap ke atas atau bawah. Saat menunjukkan telapak tangan, kita tidak tahu apakah akan menang atau kalah. Dari sanalah kita belajar untuk menerima dengan lapang dada, hasil dari apa yang telah dipilih. Kata orang jawa itu 'kudu legowo'. Hompimpa alaium gambreng, pernah populer di tahun 1981-1993 berkat serial "Si Unyil"

Masih ingatkah, saat Anda bermain petak umpet?

Mulai dari jam 03:00 sore sampai 04.30 bahkan sampai lupa waktu. Sangking asiknya, sampai emak datang bawa sapu sambil teriak, "Udah sore, mau pulang nggak!" Terus lari kenceng biar nggak kena sabetannya. Temen-temen yang sedang menyaksikan, tertawa bahagia. Kadang juga suka iseng sama yang lagi jaga. Baru 2 menit udah pada kabur pulang ke rumah masing-masing. Siapa hayo? ngaku aja. Penulis juga pernah kok. Yang jaga terus sampai capek, kemudian nangis. Nggak nyangka sekarang sudah berumur. Sudah tidak bisa mengulangi lagi. Hanya dapat bercerita kepada anak keturunan. Dan sekarang lahan luas yang entah milik siapa. Saya ucapkan terima kasih telah membiarkan kami untuk mengukir sejarah. Walaupun sekarang sudah berubah menjadi bangunan yang kokoh. Tanah yang kalian pijak itu, telah menjadi saksi bisu bahwa kalian pernah bahagia. Indahnya masa-masa pada zaman dahulu. Yang disayangkan sekali, khususnya pada anak zaman sekarang. Jarang sekali memainkan permainan tradisional. Lebih asik bermain Free Fair, Mobile Legends, dan PubG. Game yang membuat otak semakin kesal terus stres. Kalau belum menang, masih terus sampai batrai habis. Semua omong kasar keluar dari mulut jika kalah atau teman yang tidak jago memainkannya.

Perubahan zaman semakin terasa. Perkembangan berlaju cepat. Khususnya pada elektronik, tinggal pencet saja datang. Pencet saja sudah jadi. Penulis jadi teringat dengan ucapan sang guru saat masih SMP.

Beliau bilang begini, "Entah kapan, mulut kita ini bakalan seperti alien. Karena hanya dengan obat kita kenyang." Kira-kira begitu.

Memang betul, dari banyaknya buah dan sayuran. Di ringkas menjadi satu dalam bentuk pil. Coba Anda pergi ke apotek, pasti jual. Sampai sekarang, penulis masih menanti-nanti. Kapan itu akan terjadi, apakah saya sendiri bakalan mengalami. Kami yang dahulu belum mengenal apa itu hp. Sangat merasakan betapa bahagianya. Betapa indahnya. Apalagi pas hujan-hujanan bareng teman-teman. Jalan ramai-ramai keliling kampung.

Ritual hompimpa sangat mengandung makna religius. Hompimpa sangat populer di kalangan anak-anak. Dari kecil kita sudah dikenalkan dengan tuhan lewat kata hompimpa. Walaupun kita dahulu tidak tahu pasti tentang artinya. Tapi enak saja dalam mengucapkan. Ada kebahagian tersendiri yang melekat.

Kehidupan yang kita jalani semua pemberian dari tuhan. Maka, semestinya kita patut bersyukur.

- HOMPIMPA