FESTIFAL HIJAU SINAR MAS LAND 2020
Pada masa pandemi Covid 19 Sinar Mas land mengadakan Festival Hijau ke -17 tahun 2020 . Kegiatan kali ini mengangkat tema: "Memberdayakan Masyarakat Dalam Membangun Ketahanan Pangan" ini adalah sesi pertama dan akan ada tiga sesi lanjutan di kemudian hari.
Kegiatan dilaksanakan dengan cara berbagi ilmu lewat WA group Dengan jumlah peserta kurang lebih 235 orang yang berasal dari berbagai daerah . Acara ini diawali dengan doa pembukaan .
Hadir sebagai narasumber: Bpk Supendi,S.Pd.Beliau adalah salah seorang Penggiat dari Komunitas Lingkungan Kampung Ranca Kebo, Desa Mekar Jaya.
Dalam paparannya beliau berkata bahwa tak ada pilihan di situasi saat semua dipaksa untuk beraktivitas di rumah, kecuali membuat ketahanan keluarga salah satunya adalah ketahanan pangan. Ketahanan pangan keluarga pada hakikatnya adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya. Nah yang paling bijak adalah pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam sebagai penopang kebutuhan pangan di rumah tangga. Tak ada kata terlambat untuk memulai pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayuran dan sebagainya. Karena kita tidak tahu sampai kapan situasi seperti ini berlanjut.
Bapak Supendi berpesan "Jadikan sekolah bukan hanya tempat mengajar menulis, membaca, dan berhitung". Akan tetapi keberadaan sekolah harus tanggap terhadap isu yang berkembang saat ini. Sekolah harus mengedukasi masyarakat lingkungan tentang persoalan yang berkembang saat ini, salah satunya adalah bagaimana menciptakan ketahanan keluarga.
Langkah -1 langkah bertanam sayuran di pekarangan rumah adalah menentukan jenis sayuran apa yang hendak kita tanam, seperti kangkung, bayam, cesim, pakcoy, tomat, cabe, atau sayuran yang disukai oleh keluarga kita. Bibit tak semuanya kita membeli dari toko bibit tanaman. Bibit bisa kita dapatkan dari biji yang kita ambil ketika kita hendak memasak, seperti tomat, cabai, bahkan daun bawang dan seledri bisa kita tanam dari bonggol yang biasa kita buang.Dengan teknik vertikultur. K
Kelebihan sistem pertanian vertikultur:
(1) Efisiensi dalam penggunaan lahan.
(2) Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida.
(3) Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu. Selain tanaman sayuran, kita bisa juga menanam tanaman hias
Langkah ke -2 adalah teknik bertanam. Dalam bercocok tanam di pekarangan rumah kita menentukan teknik bertanam, apakah di lahan langsung, polybag, botol air mineral bekas, kaleng bekas cat, dsb. Upayakan dari kemasan makanan dan minuman bekas, sehingga kita membantu dalam mengatasi persoalan sampah.
Langkah ke -3 adalah menyiapkan media tanam atau tanah. Upayakan media yang kita siapkan mengandung unsur : tanah kebun, pupuk kandang, dan kompos (arang sekam). Sehingga media tanam yang kita gunakan bersifat gembur dan subur untuk tanaman.
Langkah ke -4 adalah tentang cara bertanam. Cara menumbuhkan tanaman kita awali dari penyemaian bibit. Apabila bibit sudah cukup umur, kita pindahkan ke media tanam yang lebih besar atau luas.
Langkah ke- 5 dalam bercocok tanam adalah perawatan tanaman. Perawatan tanaman dari penyiraman, pemupukan, dan pengendalian gangguan hama. Hendaknya dalam penggunaan pupuk penyubur tanaman dan obat pengendali hama kita gunakan bahan organik. Sehingga sayuran yang kita konsumsi dapat menyehatkan tubuh kita. Dan yang tak kalah penting dalam perawatan tanaman adalah hadirkan rasa kasih sayang dan cinta terhadap tanaman. Boleh jadi kita lupa, siapa penyuplay oksigen setiap detik kita bernapas ?. Dialah tanaman yang ada di sekitar lingkungan kita.
Setelah selesai memaparkan materinya , diberikan kesempatan kepada peserta untuk sesi tanya jawab .Lalu dilanjutkan dengan pengumuman dari pihak panitia, dimana bagi para peserta Pada setiap penyelenggaraan kegiatan yang diadakan oleh CSR SML, mereka selalu memberikan piagam kebaikan untuk perwakilan peserta yang mendapatkan apresiasi. Piagam kebaikan diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para peserta untuk semakin bersemangat selain juga merupakan bentuk penghargaan atas keterlibatannya.
Ke-15 penerima piagam kebaikan di sesi pertama ini adalah :
*1-10 dapat pulsa 25K*
1. Asti
2. Witanta Kurniawan
3. Andini Novitasari
4. Euis Nurfadliilah
5. Lia
6. Sulistyaniarvan
7.Abdul Hakim
8. Siti Julaela
9. Asti Hardianti
10. Sri Wahyudaningsih
*Pouch Rumah Pintar BSD City*
11. Sarjimin
12. Sarti
13. Rumondang .S
14. Popi
15. Rohmah
*5 Goodybag* untuk Challange Foto&Video Festival Hijau, implementasi pembelajaran Materi 1 minggu ini, Paling lambat hr Minggu 24 Mei 2020 Bagi yang belum menerima, jangan khawatir... masih ada 3 sesi didepan dan masih ada 1 sesi puncak acara. Tetap stay tuned dan berpartisipasi ya. Demikian mbak Gadies mengakhiri pengumumannya.
Menurut penulis yang sekaligus menjadi salah satu peserta yang mendapat piagam kebaikan , penyelenggaraan kegiatan ini sangat bermakna dan bermanfaat sekali bagi para peserta .
Semoga apa yang sudah diajarkan dapat dipraktekkan dan dilaksanakan di tempat masing - masing juga dalam rangka melestarikan lingkungan hidup dan menjaga ketahanan pangan.
Tangerang, Selasa ,19 Mei 2020.
Penulis: Rumondang Sianturi ,S.Pd
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Bu
Kereen... Makasih sudah dirangkumkan materinya. Aku sudah ga fokus
Salaam. Hijau kita sama2 ikut festival hijau