Pengembangan HOTS, study kasus pembelajaran berbasis Proyek di Shanghai (Cina)
Tantangan menulis hari ke 4
Bismillahirrahmanirrahim
#TMG_hari-ke_4
Pengembangan HOTS, Study Kasus Pembelajaran Berbasis Proyek di Shanghai (Cina)
Mona Farida
Kepala SMP Muhammadiyah 36 Jakarta
Tema ini penulis ambil sesuai dengan hasil pelatihan yang dilaksanakan oleh ASEAN-CHINA Centre, Teacher Education Centre under The Auspicios of Enesco (UNESCO TEC) yang berkerjama dengan KBRI Beijing untuk Indonesa dan Kementrian Pendidikan Indonesia pada tanggal 10 Oktober sampai dengan 14 Oktober tahun 2022. Ada kesulitan tersendiri mengikuti pelatihan ini bagi penulis karena bahasa pengantar yang digunakan lebih banyak Bahasa Mandarin , sementara penulis tidak memahamin. Penulis berupaya menggunakan transtool terjemahan dalam Bahasa Inggris untuk memahamin pelatihan ini. Narasumber dalam pelatihan ini, Xia Xuemei dari Institute Pendidikan Umum Akademi Ilmu Pendidikan Shanghai.
Sebelum membahas materi dalam pelatihan ini, sedikit pengetahuan mengenai HOTS. Apakah HOTS? HOTS singkatan dari High Order Thingking Skill. Awal mulanya mengenal konsep ini dari Benjamin S.Bloom dkk dalam bukunya berjudul," Taxonomy of educational Objectives:The Classificarion of Educational (1956)". Dalam buku tersebut dikenal dengan nama Taksonomi Bloom, mengategorikan berbagai tingkat pemikirian, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Taksonomi Bloom merupakan tujuan - tujuan pembelajaran yang dibagi beberapa ranah , yaitu :
Koginitif, keterampilan mental seputar pengetahuan Afektif, sisi emosi seputar sikap dan perasaan Psikomotorik , kemampuan fisik seperti keterampilanKonsep Taksonomi untuk menentukan tujuan belajar ini dapat kita sebut sebagai tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran. Harapannya setelah siswa melakukan proses pembelajaran tertentu dapat mengadopsi keterampilan, pengetahuan serta sikap yang baru .
Bagaimana penerapan HOTS di China?
HOTS diterapkan dalam pembelajaran berbasis proyek di China. Pemikiran HOTS tercermin dalam pertanyaan pembelajaran berbasis proyek atau kita kenal dengan Proyek Base Learning (PBL). PBL akan menuntun siswa dalam pemikiran tingkat tinggi. Siswa akan diberikan kebebasan untuk mengembangkan pemikirannya. Peran PBL dalam mendorong pemikiran siswa sangat besar untuk berfikir tingkat tinggi. Melalui pertanyaan siswa akan mengembangkan pikirannya dan melakukan eksplorasi sampai pada akhirnya berhasil mewujudkan hasil proyek .
Desain Metode Pengajaran di China dalam proyek yang terfokus dalam pemecahan masalah dan refleksi dalam tahap-tahap berikut :
Identifikasi Masalah Desain individu tinjauan teman sejawat Melakukan pengembangan program peningkatan Produksi Lapangan Melakukan refleksiTahapan tersebut biasa dilakukan dalam pengajaran berbasis proyek. Mulai dari mengidentifikasi masalah sampai pada tahap refleksi ketika proyek sudah berhasil dilakukan .
Bersambung
Tebet, 1 Desember 2022


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulilah bisa menulis di MGI, terima kasih untuk admin yang sudah memberikan kesempatan untuk menulis melalui media ini. Salam literasi teman-teman .
Salam Kenal Bu Fifit , sukses selalu
Wow keren ulasannya bun
Terima kasih Bu sofiawati
Artikelnya keren. Salam sukses dan salam kenal
terima kasih bu fifit
Mantap ulasannya, Bu. Salam kenal!
terima kasih mba salam kenal juga
Mantap bu, bikin penasaran ulasan berikutnyaSukses selalu bu
tunggu lanjutannya , insyaAllah keren banget . Kita bisa belajar dari China bisa maju teknologinya