BERI KABAR BAGI PENDOSA
Beri Berita Gembira Bagi Para Pendosa
24 Jan @Opini
Beri Kabar Gembira Pada Pendosa
-Dian Garini Lituhayu-
Suatu ketika di majelis belajar Nabi Daud yang selalu ramai dengan murid, Nabi Daud berkata, "Berilah kabar gembira kepada para pendosa.." Semua muridnya melongo dan terpana, bagaimana mungkin ada kabar gembira untuk pendosa.
Kemudian Nabi Daud menyambung kalimatnya, "Dan berilah kabar buruk bagi orang alim dan ahli ibadah!" Semua murid bertanya-tanya dalam hati mereka. Mereka berpikir, mungkin kali ini Nabi Daud salah ucap.
Demi melihat kebingungan murid-muridnya, Nabi Daud tersenyum. Dengan suaranya yang merdu dan tenang beliau berkata, "Berilah kabar gembira bagi para pendosa, sebesar apapun dosanya, sebesar gunung dan sedalam lautan, kalau dia mau kembali kepada Tuhan, bertobat dan kembali ke jalan yang benar, maka ampunanNya lebih luas lagi daripada dosa mereka.."
Semua muridnya terpukau dengan kalimat tersebut. "Tuhan kita itu Maha Penyayang dan Maha Pengampun, Tuhan kita itu Maha Baik.."
"Dan bagi para alim yang taat ibadah, hati-hati, tatkala mereka mulai menghitung-hitung amal mereka, mulai membanding-bandingkan, mulai merasa banyak amal dan ilmu; kemudian setitik saja masuk benih sombong, habis semua amalan yang dibanggakannya, habis semua manfaat ilmu bagi mereka.."
Seorang murid bertanya, "Mengapa demikian wahai Nabi Daud? Mengapa orang alim, berilmu agama dan taat ibadah tak boleh menganggap tinggi diri mereka dan bangga dengan Kebagusan yang diberikan Allah pada mereka? Bukankan mereka adalah sebaik-baik makhluk?"
Nabi Daud menjawab, "Apa kamu kenal iblis? Iblis itu, pernah menjadi pemimpinnnya para malaikat di langit dan di bumi, tidak ada sejengkal tanah dan ruang pun di langit dan di bumi, yang tidak pernah dia jadikan tempat bersujud kepada Sang Khalik, ibadahnya iblis itu luar biasa! Kita ini sehebat-hebatnya ibadah manusia sampai akhir zaman, tidak ada yang bisa menyamai ibadah yang sudah pernah dilakukan iblis! Tapi setitik saja dia sombong, tidak mau lagi takluk pada Nabi Adam yang ditunjuk menjadi penghulu manusia, dengan rasa kesombongannya, lihatlah kini, dia dibuang dari surga, dan neraka lah tempatnya selama-lamanya!"
Hati-hati dengan betik rasa jumawa dan merasa lebih baik daripada orang lain. Hati-hati dikuasai sombong dan merasa paling wow dalam ibadah. Memandang kecil pada orang lain dan gampang menghakimi ibadah orang lain.
Kita tidak akan sibuk dengan dosa besar orang lain.
Kita akan sibuk dengan dosa kecil kita sendiri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar