Membuat dan Menyebarluaskan Informasi Digital di Masa Pandemi Covid 19
Disampaikan pada acara Webinar Literasi Digital Nasional 2021 (Indonesia Makin Cakap Digital) KOMINFO Wilayah Jember Hari Jum’at Tanggal 11 Juni 2021
Menurut Wagner dan Change Leadership Group dari Universitas Harvard [1] mengidentifikasi kompetensi dan keterampilan bertahan hidup yang diperlukan oleh peserta didik dalam menghadapi kehidupan, dunia kerja, dan kewarganegaraan di abad ke-21 ditekankan pada tujuh keterampilan berikut: (1) kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) kolaborasi dan kepemimpinan, (3) ketangkasan dan kemampuan beradaptasi, (4) inisiatif dan berjiwa entrepeneur, (5) mampu berkomunikasi efektif baik secara oral maupun tertulis, (6) mampu mengakses dan menganalisis informasi, dan (7) memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi. Sedangkan US-based Apollo Education Group mengidentifikasi sepuluh keterampilan yang diperlukan oleh peserta didik untuk bekerja di abad ke-21, yaitu keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, kemampuan beradaptasi, produktifitas dan akuntabilitas, inovasi, kewarganegaraan global, kemampuan dan jiwa entrepreneurship, serta kemampuan untuk mengakses, menganalisis, dan mensintesis informasi [2]. Salah satu kompetensi yang relevan dan perlu mendapatkan penekanan pada masa pandemic Covid 19 adalah kompetensi mengakses, menganalisis, dan mensintesa informasi. Kompetensi ini sangat diperlukan mengingat tidak diperbolehkannya masyarakat berkumpul dalam beraktifitas. Aktifitas harus dilakukan secara maya dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Mengacu pada Digcom 2.0, European Comission (2015), setidaknya terdapat lima kompetensi digital yang dapat diupayakan. Pertama, informasi dan literasi data. Kompetensi itu meliputi kemampuan mencari, memilih, memilah, menyeleksi, mengevaluasi, dan mengelola data dan informasi. Kedua, komunikasi dan kolaborasi. Kompetensi itu meliputi keterampilan berinteraksi, berbagi, terlibat, dan bekerja sama melalui teknologi digital. Selain itu juga mensyaratkan pemahaman dan keterampilan mengelola identitas digital serta penghormatan etika dunia digital. Ketiga, kemampuan menciptakan konten digital, berkaitan dengan berbagai keterampilan pengembangan, integrasi, dan reelaborasi konten digital. Kompetensi ini juga mencakup pemahaman hak cipta, lisensi, pemograman. Keempat, keamanan, termasuk kemampuan menjamin pelindungan terhadap gawai, data dan kerahasiaan, kesehatan, dan lingkungan/proses belajar. Terakhir, kemampuan memecahkan dan mengatasi persoalan secara teknis, mampu mengidentifikasi kebutuhan dan respons teknologi yang diperlukan, kreativitas dalam penggunaan teknologi digital, serta mampu mengidentifikasi kekurangan teknologi digital [3].
Pandemi Covid-19 yang terjadi telah mengguncang berbagai sektor kehidupan, dari bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lain-lainnya telah merasakan dampak dari terjadinya pandemi ini. Pandemi ini pun memaksa kita untuk mengubah pola hidup yang sudah biasa kita jalankan, dimulai dari menerapkan pola kehidupan lebih bersih dengan sering mencuci tangan, selalu mengenakan masker, hingga selalu menjaga jarak, tidak terlupa juga dikeluarkannya kebijakan lockdown yang sempat mengharuskan kita untuk berdiam diri dirumah dan tidak mengizinkan kita untuk berkumpul dan beraktifitas diluar rumah seperti yang biasa kita lakukan sebelum masa pandemi ini.
Tentu kebijakan lockdown yang dilakukan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi sebagian masyarakat Indonesia, ada yang kehilangan pekerjaan dan ada juga yang mengalami kecemasan apakah tetap akan ada pekerjaan di masa seperti ini. Tidak seharusnya kita bersedih dan berputus asa, momentum seperti ini harus kita manfaatkan agar menjadi peluang untuk menuju kemajuan. Dengan adanya lockdown kita jadi memiliki waktu-waktu luang yang dapat kita manfaatkan sebaik mungkin, dari semakin mendekatkan diri dengan keluarga, mendekatkan diri kepada tuhan, hingga mempelajari berbagai kemapuan-kemampuan atau skill terbaru.
Pandemi Covid 19 menjadikan kegiatan yang sebelumnya dapat dilakukan secara tatap muka, seperti penjualan, pekerjaan kantor, sampai Pendidikan. Sekarang harus dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Keadaan ini menjadikan semua pihak tergagap-gagap untuk mengantisipasinya. Contohnya dunia Pendidikan. Sebelumnya kegiatan pembelajaran dilakuka dengan tatap muka, sekarang harus dilakukan dengan system dalam jaringan (daring). Hal ini menjadikan masalah sendiri bagi guru dan siswa. Guru dan siswa yang sebelumnya belum/tidak mengenal sistem pembelajaran daring sekarang dituntut untuk dapat berinteraksi dalam pembelajaran dengan system daring.
Informasi sekarang ini sudah bergeser dari mode kertas ke mode digital atau sering disebut sebagai informasi digital. Informasi digital adalah informasi dalam bentuk softfile yang untuk membuat dan mengaksesnya menggunakan aplikasi tertentu. Informasi digital dapat berupa teks, gambar, audio, maupun video.
Dalam hal informasi digital ini, kita harus memiliki keterampilan untuk membuat, mengakses, dan menyebarluaskannya. Untuk membuat informasi digital dalam bentuk teks, kita dapat menggunakan aplikasi word processing (pengolah kata) seperti Microsoft Word Microsoft 365, Pages, Docs To Go, Notepad, Google Docs, Ez Word, Open Office Writer, Atlantis Word Processor, dan WPS Writer [4]. Sedangkan aplikasi pengolah gambar seperti Corel Draw, Inkscape, Adobe Photoshop, GIMP, Photoscape, Photoshine, Adobe Illustrator, Macromedia Freehand, Autocad, dan Paint [5]. Aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah data yang berupa audio seperti yang digunakan oleh konten creator seperti Adobe Audition (Windows dan MacOS), Audacity (Windows, MacOS dan Linux), Reaper (Windows, MacOS, Linux), Ableton Live (Windows dan MacOS), Cubase (Windows dan MacOS), Presonus Studio One, Ardour (Windows, MacOS, Linux)[6]. Untuk mengolah data yang berjenis video, kita dapat menggunakan aplikasi berikut Windows Movie Maker 10, VirtualDub, HitFilm, Express, OpenShot, VSDC Free Video Editor, Corel Video Studio, Adobe Premiere Pro, Pinnacle, dan lain-lain [7].
Setelah kita memiliki ketrampilan dalam membuat informasi digital, tidak kalah pentingnya adalah keterampilan untuk menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat. Penyebarluasan informasi digital dapat kita lakukan dengan berbagai cara. Cara yang umum dipakai adalah melalui laman atau website. Cara ini banyak digunakan oleh Lembaga, baik pemerintahan maupun swasta. Informasi ditautkan pada laman atau website Lembaga tersebut. Masyarakat yang ingin mendapatakan informasi tinggal membaca atau mengunduh informasi tersebut. Cara ini juga dapat dilakukan oleh perorangan. Banyak tokoh public yang sudah memiliki laman atau website sendiri. Website tersebut digunakan untuk menyebar luaskan ide, gagasan atau untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Informasi digital juga dapat disebar luaskan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp, telegram , dan media sosial lainnya. Metode sudah sering digunakan karena dapat menjangkau masyarakat yang banyak, disamping media tersebut saat ini meruapakan media yang digemari masyarakat.
Keterampilan membuat informasi digital, baik dalam bentuk teks, gambar, audio dan video sangat dibutuhkan saat pandemic Covid-19 ini. Kemampuan ini sangat mendukung dalam banyak bidang seperti Pendidikan, bisnis, pemerintahan, bahkan hiburan. Dengan informasi digital yang baik dan kreatif akan memudahkan masyarakat untuk menerima informasi tersebut.
Daftar Rujukan
[1] Siti Zubaidah. 2016. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan, 2(2), 1–17. https://doi.org/10.1021/acs.langmuir.6b02842
[2] Chu, S. K. W., Reynolds, R. B., Tavares, N. J., Notari, M., & Lee, C. W. Y. 2016. 21st century skills development through inquiry-based learning: From theory to practice. 21st Century Skills Development Through Inquiry-Based Learning: From Theory to Practice, (August 2018), 1–204. https://doi.org/10.1007/978-981-10-2481-8
[3] ---, https://mediaindonesia.com/opini/235121/kompetensi-digital (diakses tanggal 6 Juni 2021)
[4] …, https://qwords.com/blog/aplikasi-pengolah-kata/ (diakses tanggal 10 Juni 2021)
[5] …., https://haloedukasi.com/perangkat-lunak-pengolah-gambar (diakses tanggal 10 Juni 2021)
[6] …, https://www.idntimes.com/tech/trend/ribka-eleazar/kumpulan-software-audio-editing-terbaik-ala-content-creator/1 (diakses tanggal 10 Juni 2021)
[7] …., https://www.99.co/blog/indonesia/aplikasi-edit-video-pc-terbaik/ (diakses tanggal 10 Juni 2021)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yang sangat informatif bapak....salam literasi, sukses selalu