Sekian lama tak lagi menulis buku, ternyata untuk memulainya kembali terasa begitu sangat sulit, ditambah lagi dengan materi yang berbeda. Kalau dulu menulis buku pelajaran kita dibekali dengan adanya silabus dan kurikulum, sehingga beban menulis itu terasa ringan karena ada panduan tahap demi tahap, tetapi menulis kali ini terasa lebih berat karena yang ditulis dan disusun itu buku non pelajaran dimana kita dituntut mengarang bebas sesuai dengan judul yang kita tetapkan.

Setelah mengikuti MediaGuru Writing Camp Batch 2 dan Lokakarya Penulisan Buku Karya Kreatif, penulis semakin termotivasi untuk mewujudkan impian menulis dan menyusun buku walaupun masih bingung darimana memulainya. Sambil terus berjuang menghasilkan karya, kini muncul lagi suatu tantangan untuk membuat buku dikaitkan dengan pengarusutamaan gender yakni mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan antara perempuan dan laki-laki.

Harus kita sadari bahwa selama ini dalam buku-buku pelajaran maupun buku umum lainnya yang selalu menjadi contoh kasus itu biasanya perempuan saja atau laki-laki saja, padahal sebenarnya kita seharusnya menggabungkan keduanya sehingga tidak nampak perbedaaan antara perempuan dan laki-laki. Hal inilah yang membuat penulis semakin tertantang untuk menghasilkan karya berupa tulisan atau buku dikaitkan dengan kesetaraan gender.