Meniran, si Pahit yang Multi Manfaat
Anda pernah melihat tumbuhan yang ada pada foto di atas? Di Sumatera Barat, dalam bahasa Minang biasanya disebut “Si Dukuang Anak”. Dalam bahasa Indonesia, yang saya yakin mengambil dari bahasa Jawa adalah Meniran.
Kalau Anda jeli, maka di sekitar rumah Anda pasti ditemukan tumbuhan ini, Karena ia memang tumbuh secara liar, bahkan sering dianggap sebagai gulma.
Tingginya sekitar 10 hingga 30 cm, daunnya hijau, tersusun rapat yang merupakan daun majemuk. Yang khas adalah adanya bulatan kecil di bawah daunnya.
Klasifikasi dari tumbuhan meniran adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus niruri L.
(Sri Sunarni)
Setahu saya tidak ada orang yang menanam meniran dengan sengaja, Kalaupun ada tentu adalah produsen obat herbal atau para peneliti. Walaupun sekilas terlihat seperti tumbuhan pengganggu, yang harus dicabut bersama rumput liar lainnya, ternyata ada banyak manfat yang terdapat dalam meniran.
Menurut Dewasri M Wardani meniran berfungsi sebagai antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik (melindungi hati dari racun), antipiretik (pereda demam), antitusif (pereda batuk), antiradang, antivirus, diuretik (peluruh air seni dan mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat), ekspektoran (peluruh dahak), hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah), serta sebagai immunostimulan (merangsang sell imun bekerja lebih aktif).
Menurut Dimas Prasetyo meniran dapat digunakan untuk mengatasi :
1. Asam urat
2. Pembentukan batu ginjal
3. Mengatasi hipertensi
4. Menghilangkan rasa nyeri pada radang sendi
5. Mengandung zat imunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan proses pemulihan.
Pada masa merebaknya Covid 19 seperti saat ini, meminum air rebusan daun meniran dapat meningkatkan daya imun tubuh, sehingga mencegah virus untuk menginfeksi tubuh kita.
Bagaimana cara mengonsumsi meniran? Ambil segenggam daunnya, rebus dengan dua gelas air sampai menyusut menjadi satu gelas. Air tersebut dapat diminum dalam keadaan hangat. Rasanya memang pahit. Bila Anda tidak tahan pahitnya, dapat direbus dengan beberapa iris jahe, lalu minum dengan tambahan madu.
Nah, mulai saat ini, bila membersihkan halaman, lihatlah dengan baik, jangan asal mecabut gulma. Jangan buang meniran, biarkan dia tumbuh dan rebuslah daunnya untuk mendapat manfaatnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Iya bu, pahit bingit.Makasih sudah mampir bu Yenni
Makasih .bermanfaat..pahit kan..??
Mantap bu