Mengapa Siswa Perempuan Lebih banyak?
Ketika saya SMA dahulu kami sekelas 48 orang. Ruang kelas kami memang besar, sisa gedung kolonial, jadi populasi sebanyak itu bisa muat. Jumlah siswa dan siswinya berimbang, masing-masing 24 orang.
Ketika saya menjadi guru, saya menemukan perbandingan yang tidak seimbang antara jumlah siswa dan siswi. Selama 10 tahun terakhir terdapat jumlah siswa laki-laki yang lebih sedikit dibanding perempuan. Hal ini bukanlah hasil penelitian. Saya hanya mengamati dan mengingat-ingat yang saya temui selama ini.
Saya mengajar di SMA negeri, tahun ini saya mengajar tujuh rombongan belajar. Lima rombel di kelas 12 IPA dan dua rombel di kelas 11 IPA. Rata-rata jumlah siswa sekelas adalah 35 orang. Data jumlah siswa yang saya ajar tahun ini adalah sebagai berikut
KELAS
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
11 IPA.1
35
11
24
11 IPA.2
36
13
23
12 IPA.1
36
10
26
12 IPA.2
36
8
28
12 IPA.3
34
7
27
12 IPA.4
35
10
25
12 IPA.5
35
9
26
JUMLAH
247
68
179
Pada tahun ini siswa pria saya adalah 28% dari total 247 siswa yang saya ajar. Hal itu mengalami penaikan dari persentase tahun lalu.Pada tahun pelajaran 2019-2020 jumlah siswa laki-laki yang saya ajar hanya 25%.
Saya berada di zona hijau, sehingga pembelajaran kami diizinkan untuk tatap muka. Pengaturannya adalah siswa setiap kelas dibagi dua, setengahnya di rumah dengan penugasan, setengahnya belajar di kelas. Karena pembagiannya dari urutan abjad, ada kalanya kelas hanya memiliki 2 orang siswa laki-laki, sedangkan sisanya berada di kelas yang belajar dari rumah.
Siswa laki-laki bukan hanya jumlahnya yang sedikit, prestasinya pun demikian. Ketika diumumkan peringkat akademik setiap kelas, maka siswa putri mendominasi untuk tampil ke depan. Begitu juga dengan peserta lomba mata pelajaran, hampir semua peserta adalah siswi. Ada apa dengan fenomena ini?
Sebetulnya tidak ada masalah dengan proses pembelajaran saat mengajar siswa atau siswi. Cuma saat kerja bakti, memang terlihat sedikit terganggu bila suatu kelas terlalu sedikit siswanya. Saat membuat pagar, memanjat untuk memotong dahan pohon, mengangkat tempat sampah yang penuh maka tenaga siswa laki-laki lebih baik dibanding perempuan.
Apakah fenomena yang saya alami ini, juga terjadi di sekolah tempat Anda mengajar?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduh , kok jadi gini. Padahal tulisan saya berbentuk tabel. Diedit juga ga bisa
Wah, kalau saat saya SMA sama jumlahnya Bu. Berarti Ibu pintar main voli, tenaganya. dianggap sama dengan laki-laki. Terimakasih banyak atas apresiasinya Bu.
Jumlah lelaki yg lebih sedikit dibanding perempuan ya Bu. Kalau disekolah saya, siswa putra putri dipisah, jd masih bisa bertemu dgn anak lelaki full dlm tiap kls. Ide mantul Bu Yanti.
Di ponpes dipisahkan ya Bu
Ulasan yang menarik. Ketika saya di SLA, dahulu, rekan laki-laki hanya 5 orang. Ketika pertandingan bola voli, saya mendapat dispensasi melengkapi jumlah yang kurang. Sepertinya bukan hanya di kelas ibu. Di beberapa negara, kasus du kelas ibu juga terjadi. Berbagai trik dilakukan agar jumlah warga berjenis kelamin laki-laki bertambah. Semangat berkarya, Ibu.