Saya yakin sebagian besar Anda akan bingung bila ditanya seperti apa tanaman dengan nama resminya, lili hujan. Tapi bila dilihatkan fotonya maka Anda akan berkomentar, “Ooo, tanaman itu, saya sih nyebutnya bawang-bawangan.”

Menurut Wikipedia tanaman ini dinamakan lili hujan karena bunganya akan muncul saat musim hujan atau setelah hujan deras. Tanaman yang berasal dari Amerika selatan ini ada yang memiliki bunga dengan warna merah muda, putih dan kuning. Di rumah saya hanya ada satu warna, yang berwarna merah muda. Sayang bunganya mekar dalam waktu yang sangat singkat, biasanya hanya sehari.

Dalam klasifikasi tanaman ini termasuk dalam family Amaryllidaceae, sedangkan nama ilmiahnya adalah Zephyrantes atamasco. Nama genus Zephyrantes diambil dari kata Zephyrus, nama dewa angin barat dalam mitologi Yunani.

Tanaman lili hujan dapat di tanam sebagai pembatas di taman. Di rumah saya menanamnya berderet di tanah dan juga ada yang di pot. Daunnya yang hijau panjang, terlihat kurang menarik saat tak ada bunga. Ketika bunganya muncul otomatis penampilannya berubah menjadi ceria dan meriah.

Tanaman ini cukup mudah perawatannya, asalkan cukup air dan cahaya matahari. Perbanyakan dapat dilakukan dengan pemisahan anakan, saat tanaman sudah rimbun dan tumbuh baik. Lili hujan memiliki umbi, jadi cabut hati-hati dengan umbinya saat akan dipindahkan.

Dari id.scribd.com saya dapatkan informasi bahwa bunga lili hujan bisa dikonsumsi karena mengandung kalsium, zat besi, protein dan asam folat. Hal itu menyebabkan bunganya dapat menurunkan tekanan darah mengurangi ketegangan pembuluh darah, meregenerasi sel, mencegah osteoporosis dan mengaktifkan fungsi pankreas.Tidak saya temukan bagaimana cara mengonsumsinya. Saya sendiri belum pernah memakan bunga ini, lagipula sayang rasanya mesti memakan bunga secantik ini.