Mirdayanti

Guru Biologi di SMAN 1 Kinali, Pasaman Barat, Sumbar. Seorang istri, ibu dari 2 anak dan Uci dari dua orang cucu....

Selengkapnya
Navigasi Web
Kuaci

Kuaci

Kuaci berasal dari bahasa Tiongkok gua zi yang berarti biji labu. Karena kuaci dibuat dari biji labu, biji semangka atau biji bunga matahari yang dikeringkan dan diasinkan. Proses penyangraian memberikan aroma sedap, dan penambahan garam memberikan rasa gurih dan meningkatkan daya awet. Penambah cita rasa dan aroma yang sering dipakai dalam pembuatan kuaci adalah daun pandan, batang serai, kayu manis, dan pekak. (Sumber: Wikipedia)

Waktu saya kecil, umumnya kuaci yang dijual dibuat dari biji semangka. Biji semangka saat saya SD dulu tidak sama dengan saat ini. Karena dulu semangka bijinya besar dan jumlahnya banyak. Pemberian garam juga dominan, jadi kalau makan kuaci lidah rasanya ledes.

Saat saya SD, camilan saat menonton di bioskop bukan pop corn seperti saat ini,tapi kuaci! Sejak kapan ya orang nonton makan pop corn, karena itu awalnya kan kebiasaan nonton di Amerika. Barangkali pemilik bioskop bosan dan lelah ya harus membersihkan sampah kuaci setiap jam pertunjukan.

Nah, anehnya saya dari dulu tidak suka dengan kuaci. Saya pernah makan kuaci, tapi saya tidak menyukai rasanya. Apalagi kuaci dari biji bunga matahari, saya sungguh tidak suka.

Padahal kandungan gizi kuaci lumayan lo. Air: 1,2 g. Energi: 582 kalori (Kal), Protein: 9,33 g, Lemak: 49,8 g, Karbohidrar: 24,07 g, Serat: 11,1 g, Kalsium: 70 miligram (mg) dan zat besi 3,8 mg.

Apa saja manfaat yang kita dapat dengan mengonsumsi kuaci? Ternyata kuaci banyak manfaatnya. Kuaci bisa mencegah kanker,karrena kandungan Selenium dalam kuaci. Kuaci juga bisa mengurangi berat badan, menurunkan kadar gula darah, mengurangi stress, melancarkan pencernaan, baik untuk kesehtan jantung dan pembuluh darah.

Woow, luar biasa, manfaatnya banyak sekali. Jadi setelah sekian lama saya mencoba lagi makan kuaci. Saya beli di mini market dengan merk yang sedang in. Kuacinya rasa teh hijau. Ternyata, saya tetap tidak suka! Saya memang tidak berjodoh dengan kuaci.

Walau harganya tidak mahal, walau kandungan gizinya baik dan manfaatnya banyak, tetapi selera saya tetap menolak rasa kuaci. Ya sudahlah, saya tak bisa memaksa lidah saya mengonsumsi kuaci. Anda suka dengan kuaci?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya juga tidak suka makan kuaci Bu..., asin sekali. Kenapa kita sama ya.. mengajar juga pelajaran yang sama he..he..Sukses selalu Bu Yanti.

24 Oct
Balas

Semoga ada rezekinya kita ketemu ya Bu Mus, ada cocok-cocoknya kita

24 Oct



search

New Post