Miniarti

Miniarti, S.Pd.I Mengajar di TK Dharma Wanita Persatuan Banggai di Ibu Kota Kabupaten Banggai Laut, sebuah pulau yang terletak di kepulauan Banggai, Provinsi S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maaf ... Aku Memilih Setia (Bagian 2)

Maaf ... Aku Memilih Setia (Bagian 2)

Arman ingin berontak, ingin mengamuk, Ia tak rela kekasihnya jadi milik lelaki lain. Namun apa daya, status ekonomi membuatnya patah arang. Belum lagi Rani, yang sudah menolak untuk bertemu. Benar-benar Arman tak punya harapan lagi. Satu-satunya yang bisa membuatnya tenang waktu itu adalah, semangat dan wejangan Ibunya yang selalu mengingatkan bahwa jika Rani memang jodoh yang dikirim Allah untuknya, insya Allah pasti mereka akan bersatu kembali.

Itu yang membuat Arman kuat di depan Ibu yang sangat disayanginya. Walaupun sebenarnya dirinya sangat terpukul, sangat hancur namun Ia tak ingin membuat Ibunya merasa khawatir dan merasa bersalah karena status ekonomi mereka yang hanya bisa hidup pas-pasan.

"Aku harus kuat, harus berusaha melupakan Rani. Aku tak ingin terpuruk lebih dalam lagi. Ibu dan dua orang adikku lebih membutuhkan diriku daripada Rani". Tekadnya menyemangati diri sendiri.

Perlahan-lahan Armanpun mulai bangkit, mulai semangat lagi beraktivitas. Itu karena Rani juga sudah tidak tinggal di desa mereka. Sudah diboyong suaminya ke kota dimana suaminya bertugas. Sehingga Arman tidak selalu bertemu muka ataupun berpapasan di jalanan.

"Biarlah, aku akan mencoba menerima semuanya". Dalam pedihnya Ia tetap berdoa semoga wanita yang sangat dicintainya itu, bisa mendapatkan kebahagiaan bersama suaminya.

Karier Arman mulai membaik, dengan berbekal bengkel kecil peninggalan almarhum ayahnya, Ia dibantu adiknya yang duduk di SMK mulai menambah sedikit-sedikit stok spare part yang biasa dibutuhkan para pelanggannya.

Melihat usaha anak sulungnya yang semakin pesat perkembangannya, ibu Arman kasihan melihatnya. Arman butuh seorang wanita yang bukan hanya seorang Ibu seperti dirinya. Tapi anak lelakinya itu perlu pendamping, yang bisa dijadikannya tempat berbagi bahagia dan beban hidupnya.

Ibu Arman mengungkapkan keinginannya itu pada Arman, Arman menolak. Katanya Ia lebih enjoy dengan keadaannya sekarang. Ia ingin fokus merawat Ibu dan memenuhi biaya pendidikan adik-àdiknya.

Ibu Arman tak menggubris kata-kata anaknya. Diam-diam Ia mulai mengamati beberapa gadis yang menurutnya cocok berdampingan dengan anaknya. Dan dari beberapa gadis yang diperhatikannya, Ia melihat bahwa Lasmi adalah gadis yang berkarakter, berbakti, sangat sesuai untuk menjadi teman hidup anaknya. Walaupun Lasmi sendiri berasal dari keluarga yang juga kurang mampu.

#TantanganGirusiana

#TantanganHariKe44Tgl27Juli2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kok gak ada kalimat langsung ya, Bu? Jadi aneh bacanya. Mungkin bisa ditinggkatkan konflik di cerita ini agar terasa hidup.

28 Jul
Balas

Siap salah Pak. Insya Allah akan di edit. Mkasih krisannya Pak, sering ya.

28 Jul

Wah.. tunggu apalagi Arman...ayo lamar Lasmi.. hehehe.. keren ceritanya bun.. ditunggu lanjutannya.. salam sukses selalu

28 Jul
Balas

Konflik masih berlanjut, author masih nyari ide ... hehehe. Mkasih udah mampir Bun, sukses bersama.

28 Jul



search

New Post