Milla Efendy

Milati Masruroh tapi dikenalnya Milla Efendy. Lahir di Brebes, 02 Mei 1979. Guru Kimia di SMA N 1 Paguyangan sejak tahun 2022 ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Nuansa Berbuka Puasa

Puasa di bulan ramadhan tanpa terasa sudah seminggu lebih. Alhamdulillah selalu diberi nikmat sehat. Meskipun bulan ramadhan tahun ini terasa beda dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi tidak mengurangi kebersamaan dalam keluarga. Dari buka puasa, sholat tarawih berjamaah, dan juga tadarus bersama.

Sebagai ibu, tentunya setiap hari sibuk memasak. Tiap malam memikirkan menu buka puasa dan makan sahur biar anak-anak tidak bosan dengan menu makanan yang monoton. Paling tidak mendekati empat sehat lima sempurna.

Ada makanan spesial dari telur kesukaan mamas, panggilan sayang anak pertama. Namanya duduh tigan glundung. Kalau orang jawa pasti tahu, tigan itu bahasa jawanya telur. Karena anak-anak sedari kecil dibiasakan pakai bahasa jawa kromo bukan bahasa indonesia. Glundung itu telur yang masih utuh. Jadi telur yang direbus kemudian dikupas dan digoreng. Setelah digoreng, dimasak seperti masak opor ayam. Duduhnya itu dari santan. Jadilah menu kesukaannya duduh tigan glundung. Beda lagi dengan dodil, panggilan sayang anak kedua yang lebih suka tigan dadar. Telur yang dikocok lalu digoreng di teflon biar bundar sebesar piring. Di atasnya dikasih kecap manis. Bisa nambah kalau makannya disuapi.

Untuk menu ayam, sang mamas lebih suka ayam kecap. Ayam yang dimasak pakai kecap. Kalau masih tersisa biasanya ayam kecap digoreng, jadi serasa makan ayam bakar. Sedangkan dodil untuk menu ayam lebih suka duduh ulam. Sebutan untuk opor ayam, yang pakai kuah berwarna kuning. Menu ayam lain, dodil juga suka ayam srundeng. Ayam goreng yang dicampur di parutan kelapa yang digoreng.

Suasana puasa sangat disukai anak-anak. Makan bersama di meja makan dengan aneka macam lauk kesukaan masing-masing. Belum menu yang lain, ada gorengan yang hukumnya wajib. Gorengan tahu, gorengan tempe, bakwan, dan tahu aci khas kota tegal. Es buah pun sudah tersedia setelah sholat tarawih berjamaah selesai. Rasanya seger...

Di setiap ramadhan tiap tahunnya ada kebiasaan keluarga besar yang tidak pernah terlewatkan. Buka bersama di rumah mbah kakung sama mbah putri dengan menu spesial opor ayam kampung masakan mbah putri. Ayam yang tidak perlu membeli, cukup menangkap ayam di kebun belakang yang jumlahnya lumayan banyak.

Ada kebahagiaan yang tak terhingga dari mbah kakung sama mbah putri melihat empat cucunya berkumpul bersama. Kesabaran yang tingkat dewa karena empat cucu tidak selalu rukun. Apalagi cucu-cucu yang banyak berulah sampai air minum tumpah. Berebut bagian ayam kesukaan masing-masing. Ada yang suka kepala, ada yang juga sayap, ada juga yang khusus daging ayamnya. Padahal di rumah juga sering masak ayam sendiri, tapi kalau di rumah mbah ini rasanya begitu istimewa.

Begitulah nikmat yang dirasakan di bulan suci ini. Bisa berkumpul bersama untuk menikmati menu opor ayam kampung spesial buatan mbah putri.

Ramai dan penuh dengan kebersamaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post