Milla Efendy

Milati Masruroh tapi dikenalnya Milla Efendy. Lahir di Brebes, 02 Mei 1979. Guru Kimia di SMA N 1 Paguyangan sejak tahun 2022 ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Asal Usul Kolang Kaling

Siapa sih yang tidak tahu kolang kaling. Biji pohon aren yang bentuknya lonjong berwarna putih rasanya kenyel-kenyel kata orang jawa.

Di bulan ramadhan ini, kolang kaling mudah didapatkan dibanding bulan-bulan yang lain. Termasuk ciri khas bulan ramadhan, kolang kaling ini sering dibuat kolak atau manisan. Kalau untuk berbuka puasa lebih enak dibuat kolak dicampur dengan pisang raja nangka. Sedang kalau untuk lebaran dibuat manisan kolang kaling yang beraneka warna. Kolang kaling juga sering dibuat untuk campuran es buah.

Kenapa biji pohon aren ini namanya kolang kaling? Yang jelas ada sejarahnya. Asal usul kolang kaling ini didapatkan dari cerita Kepala Sekolah di SD waktu kelas enam. Namanya pak Maksudi. Orangnya kurus, badannya tinggi, dan ada bewok serta kumis tipis. Kesan humoris terpancar dari wajahnya yang lucu.

Kebetulan guru kelas waktu itu berhalangan hadir dan diganti kepala sekolah yang mengajar. Sorak sorai siswa menyambut kedatangan beliau. Sudah dipastikan tidak bakalan pelajaran.

Siswa begitu antusias, seakan tak sabar mendengarkan cerita-cerita lucu yang beliau sampaikan. Semua siswa pun terdiam begitu beliau mengucapkan salam. Dengan kompak semua siswa pun menjawab salam beliau.

Dengan gayanya yang khas, semua siswa tampak tersenyum membayangkan kelucuan-kelucuan yang beliau ceritakan. Berawal dengan bunyi dehem beliau pun mulai berkisah.

Beliau pun bertanya ke semua siswa, "tahukah kalian dengan kolang kaling?". Semua siswa menjawab tahu dengan kompak. Kolang kaling itu asal usulnya dari jaman belanda. Kala itu para petani banyak yang punya pohon aren. Dan bijinya itu menarik perhatian orang belanda.

Pada saat menjemur biji pohon aren ini, orang belanda pun tanya dengan bahasa belandanya. Yang kalau diartikan itu biji apa ini namanya?. Orang jawa bicara sama orang belanda sudah bisa dipastikan gak bakalan nyambung. Maklum juga, waktu itu belum ada kursus bahasa.

Karena ketidaktahuan orang jawa, jawablah dengan asal jawab "kurang garing". Orang belanda pun mengikuti jawaban petani jawa tadi. "Oh, kulang galing". Karena orang belanda tidak bisa mengucapkan huruf "r", maka kedengarannya kurang garing itu jadi kulang galing. Lidah orang belanda pastinya beda dengan lidah orang jawa.

Para petani yang tidak tahu bahasa belanda, mengira biji pohon aren itu namanya kolang kaling. Nah sejak saat itu, biji pohon aren ini pun disebut dengan kolang kaling. Bel istirahat berbunyi, beliau pun segera menutup pelajaran dengan mengucapkan salam sambil tersenyum melihat siswa pada cekikak cekikik.

Entah benar atau salah, itu hanya cerita pak kepala sekolah yang suka menghibur siswanya untuk mengisi kekosongan guru kelas. Yang jelas, setiap kali melihat biji yang satu ini akan langsung teringat ceritanya beliau. Meskipun tidak selucu yang beliau ceritakan saat diceritakan kembali ke anak-anak, paling tidak membuat anak-anak bisa tersenyum tentang asal usul nama kolang kaling.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Buah kolang kaling enak dan banyak manfaat.

05 May
Balas

Betul bun... untuk kolak dan manisan juga

05 May



search

New Post