BAHASA DAERAHKU BAHASA KONJO, AKU BANGGA MENGGUNAKANNYA
Bismillahirrahmanirrahim.
Istilah " Bahasa Konjo ' saat ini, semakin populer dikalangan generasi milenial.
Ada apa dengan bahasa Konjo ? Penasarankan !
Naah, rupanya bahasa Konjo masih serumpun dengan bahasa Makassar. Meskipun bahasa Makassar, paling banyak digunakan oleh warga Makassar, dan sekitarnya, namun penamaan bahasa Konjo kurang dikenal. Tidak demikian halnya dl Kabupaten Bulukumba. " Bahasa Konjo" menjadi kebanggaan warga Bulukumba. Kata Konjo, biasa juga mendapat akhiran“I”. Sehingga kata Konjoi berarti di situ.
Kecamatan Bontotiro sangat dikenal, karena merupakan tempat wisata pantai yang banyak dikunjungi oleh turis domistik maupun turis asing. Sumber daya alam yang menawan hati, membawa kemakmuran dan kebanggaan bagi warga Bulukumba. Pantai Bira dan Sambowang penuh dengan pesona wisata alam.
Bahasa Konjo sangat mudah untuk dikenali pengucapannya. Karena dialegnya yang khass mendayu-dayu. Lantaran karena dialeg itulah keakraban antar sesama warga mudah terjalin walaupun mereka jauh dari kampung Bulukumba Timur. Fakta nyata lain, tentang urgennya bahasa Konjo, bisa dilihat dari eksisnya organisasi penggerak dan peduli terhadap kelangsungan bahasa Konjo. Bukti dan fakta-fakta di atas menjadi bukti kuat akan kecintaan warga Bulukumba Timur terhadap bahasa Konjo. Untuk menjaga kelestarian bahasa Konjo, maka pemerintah daerah bekerjasama dengan lembaga swadaya warga dan juga grup kesenian daerah.
Penutur bahasa Konjo dari kalangan muda, terbilang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Konjo, menjadi salah satu kebanggaan warga Bulukumba, yang perlu untuk dilestarikan. Aku sangat yakin akan manfaat praktis dan ilmiah dari bahasa daerah. Hal ini penting untuk diulas secara gamblang karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar.
Atas dasar pemikiran inilah sehingga Aku tertarik untuk mengulas fungsi dan manfaat bahasa Konjo. Berikut ini adalah beberapa contoh kata yang mudah untuk dipraktekkan. Misalnya kata makan, memiliki fonem yang beragam. Nganreki artinya silahkan makan (diucapkan kepada orang dewasa). Nganreko artinya makan, yaa (diucapkan kepada anak). Kanre artinya nasi. Kanreangan artinya lauk pauk. Nganre-nganre artinya makan-makan.
Aku Jatuh Cinta Pada Bahasa Konjo .
Jauh dari lingkungan keluarga dan selalu menggunakan bahasa Bugis, membuatku rindu dengan kehangatan bahasa Konjo. Jika tidak karena kejadian yang kualami, tentulah takkan pernah kuabadikan kisahnya. Tepatnya di tahun 1999. Ketika Aku diangkat menjadi PNS, dan bertugas di Kelurahan Tanabatue, Kecamatan Libureng , Kabupaten Bone. Sebuah kejadian yang takterduga telah Aku alami di pasar tradisional Tanabatue, Kecamatan libureng, Kabupaten Bone. Kala itu, Aku menawar 1 ikat kacang panjang. “ Nek, berapa harga kacang panjang ini ? “ucapku ramah kepada nenek penjual sayur. Nenek penjual sayur, paham apa yang kutanyakan. “Duassebbu’ sekdii iyae. Ko tellu, dialaa, kuaremmuki limassebbu, “ jawab nenek penjual sayur ramah. Sebagai orang yang samasekali tidak paham dengan bahasa Bugis, tentu hal ini menjadi sebuah masalah bagiku. Setiap kali Aku bertanya, jawaban nenek penjual itu, sama. Aku hanya bisa menggeleng, Memberitahukannya bahwa Aku takpaham bahasa Bugis. Rasa kasian Aku muncul, melihat kesungguhan nenek penjual sayur menjelaskan harga seikat kacang panjang. Akhirnya Aku meminta maaf karena tidak jadi membeli sayuran.
Setiba di rumah Aku, menceritakan kejadian yang kualami di pasar. Rupanya Indokku, Indok Rennu paham dengan apa yang kualami. “Harga seikat kacang panjang , Rp 2000. Kalau beli 3 ikat, harganya bisa Rp 5000,” ucap Indok Rennu pelan. “Ohh, begitu,”ucapku mulai paham. “Indok, ajari Aku dengan bahasa Bugis,”ucapku penuh harap. Selama 2 bulan, Aku diajari bahasa Bugis, oleh Indok Rennu. Aku terpesona dengan kesopanan dan kelemahlembutan yang ada dalam bahasa Bugis. Selama 10 tahun bertugas di Lapri bengo, membuatku cinta dengan bahasa Bugis. Aku juga teringat dengan bahasa Konjo. Bahasa pergaulan yang digunakan oleh ayahanda, bunda dan kerabat kami.
Semoga apa yang tertulis dalam artikel kolom ini, mampu membentengi para penutur pasif dari hal-hal yang kurang bermanfaat ! Sebelum Aku menutup artikel ini, Aku ingin membacakan sebuah Pantun.” Jalan-jalan ke pantai Bira,
Pantai indah dideru ombak.
Bahasa Konjo membuat hati gembira
Saat lamaran jangan khawatir kan ditolak.
BIODATA PENULIS
NAMA: Mihrawati, S.Pd.,M.Pd.I
Lahir di Kota Makassar, tepatnya di tanggal 21 September .1971 Tugas pokok , adalah mengajar Biologi di SMAN 11 Makassar 2022.
Hp dan No. WA= 082191546812

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren, semoga lolos ibu, ini naskah untuk lomba ya ibuku? . Penulisan rupiahnya yang benar bagaimana ya ibu? salam literasi.
Keren, Bu...
Keren tulisannya Bu Mihrawati, Barokallah
Bahane unik
Luar biasa. Sungguh2 menginspirasi bunda
Ulasanya lengkap, semoga lolos Bun
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Good pool
Keren ulasannya Bun, sukses selalu.. Semoga lolos.
Keren Bu. Semoga tulisannya lolos seleksi ya.
...kpn ngajak nganre-nganre sy bu.... hehe, salam literasi
Mantap. Insyaallah terpilih
Senang membaca ulasannya. Sukses selalu Bunda..
Good SDH nyerat lomba Bun. Mihra hbt Mugi lolos..
Magello ulasatta Bu guru. Sukses selalu
Sakkampongki kapang, salam literasi, terus lestarikan bahasa daerah yang merupakan aset berharga bangsa.
Makasih banyak atas supportnya