ANAK SUKA MARAH-MARAH (tantangan ke-29)
ANAK SUKA MARAH-MARAH
Oleh:Miftakhul Rohmah,S.Ag
Siang itu terdengar suara benda yang jatuh, diikuti dengan tangisan si kecil yang meronta-ronta. Ibunya yang kaget seketika menuju ke tempat sumber suara. Ternyata si kecil yang masih berumur kurang dari 3 tahun telah menjatuhkan piring yang berisi makanan kecil yang dibuat ibunya pagi tadi. Spontan Ibunya marah-marah mengetahui hal tersebut. Karena suara ibunya yang sangat keras memekik telinga, si kecilpun kaget tambah menangis ketakutan.
Kebiasaan memarahi anak adalah hal yang kurang baik bagi perkembangan anak. Apalagi anak dibawah umur 5 tahun adalah masa keemasan anak. Ketika itu menjadi terbiasa, maka hal itu akan terekam dalam ingatan anak bahwa dia hidup dikeadaan yang sering dimarahi, sering disalahkan, dan semua tindakannya dianggap oleh orang lain keliru. Padahal anak usia 5 tahun kebawah adalah masa belajar. Ia mencari sesuatu yang menantang, ia ingin mencoba, ia ingin mengetahui. Nah Ketika itu semua ditahan, dilarang, dan tidak diberi kesempatan, maka hal itu akan menghambat anak untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan bisa jadi kecerdasan yang seharusnya bisa dioptimalkan akan terhambat.
Ketika anak sering dimarahi maka ia juga akan menjadi anak pemarah, minder,tidak percaya diri, suka menentang. Ketika anak sering diolok-olok maka ia juga akan meniru, sebaliknya Ketika anak sering dipuji, ia akan tumbuh jiwa yang percaya diri, anak yang dalam keluarga yang sabar, makai a menjadi anak penyabar dan saling menghargai
Kalau kita menpelajari sebuah hadits Rasulullah SAW bahwa setiap anak itu adalah fitrah atau suci, maknanya bermacam-macam.
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”
Bisa dimaknai bahwa anak-anak terlahir dalam keadaan cerdas. Sedang yang menjadikan optimal tidaknya kecerdasan anak adalah orangtuanya.
Oleh karena itu mari kita didik anak-anak kita secara baik, secara Islami, secara sabar, secara pengertian supaya tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemberian contoh yang baik adalah jalan keluar menyelesaikan permasalahan Karena jika anak-anak kita baik, cerdas, sukses maka yang untung adalah kita sebagai orang tua dan anak-anak kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar