Micoyendra

Bangga menjadi diri sendiri. Apapun profesi kita asalkan halal di mata Allah tetaplah bangga. Saya bangga jadi guru Sekolah Dasar. Bisa mendidik dan mem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menata Hati dan Pembelajaran pada Masa Pandemi

Menata Hati dan Pembelajaran pada Masa Pandemi

Menata Hati dan Pembelajaran pada Masa Pandemi

Tantangan Hari Ke-9

#TantanganGurusiana

Beberapa bulan terakhir ini dunia dilanda wabah virus corona atau yang lazim disebut Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Virus ini mula-mula berkembang di Wuhan Tiongkok pada bulan Desember tahun 2019. Virus corona ini sangat cepat menyebar, bahkan sampai ke Indonesia. Hampir seluruh penjuru dunia dilanda wabah ini, sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan sebagai pandemi.

Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali pendidikan yang mengakibatkan proses pembelajaran dialihkan ke rumah.

Proses pembelajaran yang berlangsung dengan sistem dalam jaringan ( daring) tentu tidak semulus tatap muka atau luar jaringan. Banyak kendala yang dihadapi di lapangan. Tidak semua orang tua peserta didik memiliki fasilitas untuk mengikuti pembelajaran online tersebut buat anak-anak mereka. Masih ada orang tua peserta didik yang belum memiliki smartphone. Di samping itu juga faktor pendidikan orang tua peserta didik yang tidak sama. Orang tua peserta didik yang berpendidikan rendah akan kesulitan saat mendampingi anaknya belajar di rumah. Nah, bagi saya bukan hanya terkendala dalam menata proses pembelajaran saja tapi menata hati untuk melahirkan proses pembelajaran yang efektif itu lebih sulit.

Menata hati agar bangkit dari permasalahan yang saya alami saat ini sangat berat. Kepergian putra tersayang yang masih belia dan kebakaran rumah merupakan ujian terberat dalam hidup saya. Hal ini sangat berdampak terhadap tugas saya sebagai guru. Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dengan suasana hati yang tidak tenang bukanlah hal yang mudah. Saya menyadari bahwa proses pembelajaran yang berjalan tidak efektif. Sebenarnya hal ini tidak boleh terjadi. Masalah pribadi tidak boleh dicampuradukkan dengan profesi.

Saya berusaha membimbing peserta didik secara langsung semampu yang bisa dilakukan. Bertemu dengan mereka merupakan sugesti bagi saya untuk segera bangkit. Saya merindukan untuk bisa tatap muka dengan peserta didik. Mendengarkan canda tawa dan celoteh mereka yang lugu. "Selamat pagi, Bu Guru", masih terngiang di telinga sapaan mereka di pagi hari sebelum pembelajaran dimulai. Mungkin dengan cara ini bisa membangkitkan kembali motivasi saya untuk terus meningkatkan proses pembelajaran. Semoga pandemi ini cepat berlalu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat buk...Allah memberikan ujian kepada hambanya yang mampi...buk yen kuat

17 May
Balas

Trm ksh komentar dan motivasinya, ya Tin

17 May



search

New Post