Habib M. Farkhan

Pengajar bidang studi IPA di SMP Al Hikmah Surabaya sejak Maret 2004, mestinya menulis adalah bagian terpenting dari guru, oleh karenanya salah satu bentuk ibad...

Selengkapnya
Navigasi Web
“DENGAR, CERMATI DAN RESPON”

“DENGAR, CERMATI DAN RESPON”

Belajar tak terbatas waktu selama hayat masih dikandung badan kewajiban kita untuk senantiasa belajar dan meningkatkan pengetahuan, termasuk belajar kepada siapapun.

Pagi itu adalah pagi yang biasa saya berangkat mengantar sang malaikat kecil-ku berangkat kesekolah, seperti biasa selalu melewati rute tetap, kalaupun ada kemacetan baru beralih ke rute alternatif. Pada saat itu memang tidak ada kondisi yang mengharuskan saya melewati rute lain, entah apa yang saya pikirkan sehingga lewat rute yang tidak biasa, spontan si kecil dari belakang mengingatkan “lho ayah kok lewat sini se….”, dengan mudah saya menjawab “kan ndak pa-pa lewat sini biar beda”. ku biarkan begitu saja dalam hati ku ah anak kecil tau apa yang penting kan sampek sekolah. Kuturunkan di sekolah kemudian saya melihat roman muka yang masam di wajah anak-ku, kubiarkan saja berlalu sampai sore hari. Ketika sore sudah beda muka masam tadi berganti dengan senyuman, entah apa yang membuatnya berubah. Di perjalanan pulang ternyata si-kecil masih menyimpan “rasa” pada pagi tadi nyeletuk “Ayah tak ingatkan besok tidak boleh lewat jalan yang tadi lho ya, awas kalo lupa lagi”. Kujawab spontan oke maaf ya karena tadi pagi salah jalan.

Keesokan hari seperti biasa berangkat mengatar ke sekolah, ternyata entah apa penyebabnya diperjalanan tiba-tiba blank, kemudian lewat jalan yang tidak seharusnya, spontan diingatkan oleh anak-ku “ Ayaah salah jalannya…….”.Astaghfirullah” jawab-ku “maaf ya, lha terus gimana ini sudah kadung jauh e…., ayah harus balik pokoknya”. Sambil menepuk-nepuk punggungku dan merengek keras di tengah jalan. Dalam hati ku kesal juga sudah kadung jauh malah diminta kembali ke rute semula, tak banyak bicara kuturuti saja karena kalo tidak maka dampak psikologinya tidak baik, pasti akan menampakkan muka yang cemberut dan tidak fresh pada akhirnya akan berpengaruh pada aktivitas sehari itu.

Istiqomah memang sangat berat, perlu orang lain untuk selalu menjadi pengingat kita, pagi itu saya sedang belajar istiqomah dari seorang anak yang polos dan apa adanya yang semestinya patuh dan hormat kepada saya. Alhamdulillah aku telah dikarunia buah hati yang menyejukkan hati dan Dia adalah “pengingat-ku” dalam setiap do’anya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post