Sekolahku
Sekolahku
Di desa tempat aku mengajar, sebagian mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai buruh tani, buruh pabrik, tukang beca, dan pedagang kecil (warung).
Tingkat sosial pendidikan masyarakat yang rendah membuat lingkungan itu lama berkembang.
Dengan lingkungan yang padat penduduk, sulit dan hampir tak ada ruang gerak bagi anak-anak untuk bermain. Sehingga ketika mereka pergi ke sekolah, sekolahlah tempat mereka bermain dengan bebas mengeluarkan energinya yang tersimpan. Sebagai anak yang memang di usia penuh energik dan tak pernah mau diam .
Menjadi guru di lingkungan seperti itu dituntut harus banyak bersabar dan berlapang dada juga ekstra segalanya dalam mendidik mereka agar dapat mengarahkan mereka ke kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
itu becak on line yha bun. Salam ceria
Hehe... Iya Pak. Di sini masih banyak beca dan suka disewain buat anak2 main.
Hal yang sama juga saya alami di sekolah tempat saya mengajar...go..go..tetap semangat
0y ya... Alhamdulillah Bu Dyahni. Semangat
Insyaallah semuanya akan menjadi jariah yang mengalir tiada henti. Barakallah....bunda.
Aamiin... Trimakasih Bunda Nana