Nyanyian Kehidupan (168)
Deru mesin kendaraan berputar dengan waktu
Berpacu mengejar sesuatu yang tak pasti
Menggeliat dalam dekapan erat pemilik zaman
Tanpa bisa memilih atau dipilih
***
Jenuh harus berjalan dalam kegamangan
Meniti hari berbalur sesak tak berperi
Terkadang terbuai dalam alunan simfoni cinta
Terkadang terhempas dalam realita biduk tirani
***
Semakin lama semakin jauh dalam kegelapan
Semakin ditarik semakin erat dalam pelukan rahwana
Serasa nyaman tancapkan taring kehausan
Tanpa bisa berkata sudahlah, berhentilah
***
Ah..
Biarkan berlalu bersama waktu
Biarkan tergerus dalam onak kehidupan
Sampai hati tertunduk dan tergugu
Dari nyanyian maut yang memekakkan telinga
Dan,senyuman berubah menjadi air mata penyesalan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksi yang berbeda. Menarik Uni.
makasih diak
makasih diak
makasih diak
Puisi yang indah... Keren