Dongeng Perjanjian Harimau dengan Manusia ( 132 )
Pada zaman dahulu, di sebuah negeri hiduplah seorang anak yatim piatu. Ia hidup bersama neneknya yang sudah tua. Anak itu bernama Yatim bin Abdullah. Setiap hari Yatim pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Hingga suatu hari, Yatim terlihat sibuk mencari kayu bakar sehingga tanpa terasa, Yatim berjalan semakin jauh ke dalam hutan. Tiba-tiba, Yatim mendengar suara Harimau yang kesakitan.
“Tolong….., tolong…..,” teriak Harimau kesakitan
Yatim perlahan mendekat ke tempat suara tersebut berada. Betapa terkejutnya Yatim melihat seekor Harimau sedang terperangkap di dalam lubang yang dalam dan sempit.
“Hai, manusia tolonglah Aku,” rintih Harimau kepada Yatim.
“Tidak mungkin Aku menolongmu, harimau, Kau pasti akan memakanku kalau Aku membebaskanmu,” ujar Yatim penuh keraguan dan ketakutan.
“Percayalah, Manusia, tidak mungkin Aku akan memakanmu, Aku pasti akan membalas budi baikmu kalau kau membebaskanku,” jawab harimau.
“Bisakah Aku memegang ucapanmu, Harimau,” ujar Yatim.
“Aku berjanji apapun akan ku lakukan untuk membalas kebaikanmu, Manusia,” ujar harimau mencoba meyakinkan Yatim.
“Baiklah, Aku pegang janjimu, Harimau,” ucap Yatim.
Setelah mendengar janji Harimau, Yatim mencoba menolong Harimau itu dengan mendorong sebuah kayu besar ke dalam lubang dengan tenaganya yang masih kecil secara perlahan-lahan. Setelah memakan waktu yang cukup lama, akhirnya kayu besar itu bisa masuk ke dalam lubang sehingga Harimau itu dapat keluar dari lubang itu.
“Terimakasih, Manusia, sekarang Aku telah bebas berkat pertolonganmu. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu, apabila Kau membutuhkan bantuanku, Kau celupkan misaiku ini ke air, maka Aku akan datang,” ujar harimau tersebut sambil mencabut salah satu misainya dan memberikannya kepada Yatim.
“Mulai saat ini, Aku berjanji bahwa Aku dan keturunanku akan menjagamu dan seluruh manusia sampai Aku bisa membalas kebaikanmu kelak“ tambah Harimau berjanji kepada Yatim.
Baiklah, Harimau, Aku akan memegang janjimu, saat ini Aku harus segera pulang karena hari semakin sore. Berhati-hatilah kau berjalan, jangan sampai terperangkap ke dalam lubang,” kata Yatim kepada Harimau sambil berlalu pergi.
“Terimakasih, Anak Manusia,” teriak harimau melihat kepergian Yatim seraya meloncat di kedalam hutan.
Bertahun-tahun pun berlalu, Yatim sekarang telah menjadi pemuda yang tumbuh kuat dan gagah. Sejak ia menolong Harimau itu, Yatim sudah jarang pergi ke hutan tersebut dan memilih mencari kayu bakar di bukit-bukit yang ada di dekat rumahnya saja.
Pada suatu hari, Yatim melihat seekor kijang meloncat dari dalam semak-semak ketika Yatim sedang mengumpulkan kayu bakar. Yatim mencoba mengejar kijang tersebut dan berniat untuk menangkapnya serta menghadiahkannya kepada neneknya yang sedang sakit. Tetapi kijang itu berlari ke dalam hutan, sehingga membuat Yatim pun ikut mengejarnya ke dalam hutan. Tanpa disadarinya, Yatim telah sampai di tengah hutan yang dialiri sebuah sungai. Kijang yang dikejarnya, telah hilang tidak berjumpa lagi. Yatim mencoba mencari-cari di beberapa tempat, hingga kakinya sampai di tepian sungai. Karena kelelahan Yatim mencoba beristirahat di sebuah kayu besar. Sebagian tubuhnya dimasukkan ke dalam sungai yang sejuk sambil memainkan kakinya di dalam sungai.
Tiba-tiba saja, kayu tempat duduknya tersebut bergerak hingga membuat Yatim terkejut. Ternyata kayu yang diduduki Yatim itu adalah seekor buaya besar. Melihat hal itu, Yatim langsung melompat dan mencoba berlari sambil berteriak minta tolong.
“Tolong….., tolong….., ada Buaya,” teriaknya.
Tapi tidak ada satupun manusia di sekitar sungai itu karena daerah itu termasuk hutan rimba yang jarang dimasukin manusia. Yatim berlari disepanjang sungai untuk menghindari buaya tersebut. Tiba-tiba kalung yang dipakai Yatim berupa tabung bambu terjatuh di sungai sehingga isinya yang berupa misai Harimau masuk ke dalam sungai.
Tiba-tiba saja, dari kejauhan terdengar suara auman Harimau yang berlari mendekati tempat tersebut. Seketika terlihat perkelahian sengit antara Buaya dengan Harimau. Yatim yang melihat hal tersebut menjadi terkesip dan mencoba menjauh. Tidak berapa lama, terlihat Buaya besar itu dapat dikalahkan oleh Harimau.
“Wahai anak manusia, apa kabarmu hingga tersesat kembali ke hutan ini? tanya Harimau kepada Yatim.
“Aku tidak sengaja masuk ke hutan ini, Harimau, terimakasih Kau telah menolongku, Harimau,” ujar Yatim.
“Sama-sama, Manusia, sekarang hutang nyawaku telah lunas kepadamu, mulai saat ini Aku dan keturunanku tidak bertanggung jawab lagi atas keselamatanmu ataupun manusia lainnya, jadi berhati-hatilah, karena bisa saja kaumku memangsa manusia ke depannya,” ujar harimau itu kepada Yatim.
“Baiklah, Harimau, Aku akan selalu mengingat ucapanmu,” ujar Yatim.
Sejak saat itu, Harimau sering terdengar memangsa manusia, ataupun manusia yang memburu Harimau.
Lintau, 25 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Keren...Bu Metria
Hebaat
Hebaat
Iyo baraja awak jo saudara milenial ko untuak tulisan dongeng ko. Kereennnn ko aaa
mantap bu
Mantap bun
makasih bun
Mantap yi..