OUR LIBRARY
Kemarin tanggal 22 Juli 2020 saya diundang ke DISPUSIP dalam rangka menghadiri acara BIMTEK persiapan Akreditasi Perpustakaan Sekolah yang diadakan oleh ATPUSI. Saya bersama kepala perpustakaan sekolah yang ada di kecamatan pulau Derawan hadir didampingi kepala sekolah masing-masing. Setelah 3 minggu lalu diadakan bedah perpustakaan disekolah saya. Saya bertemu lagi dengan teman-teman dari ATPUSI dan teman-teman kepala perpustakaan di berbagai sekolah dari pesisir. Tidak banyak sih, hanya sekitar 7 sekolah yang diundang.
Disini kami dipandu mengisi instrumen akreditasi, yang kemudian kelengkapan berkasnya akan kami benahi ketika kembali ke sekolah. Ada banyak ilmu yang saya dapatkan dari pelatihan seperti ini, menambah wawasan saya tentang ilmu perpustakaan. Sejak diangkat menjadi kepala perpustakaan di sekolah saya dan diikut sertakan dalam pelatihan khusus kepala perpustakaan 2 tahun silam, semangat saya untuk mengembangkan perpustakaan di sekolah mulai terbakar. Saya ingin memperkenalkan dunia literasi kepada anak-anak didik saya di sekolah. Perpustakaan ini sudah lama berdiri namun tidak sepenuhnya dikelola. Buku-buku yang disediakan hanya nerupa buku teks pelajaran. Sudah sering ada sumbangan buku-buku bacaan untuk siswa namun minat baca anak-anak belum termotivasi. Mereka datang ke perpustakaan hanya sekedar meminjam buku pelajaran yang di intruksikan oleh guru bidang studinya.
Ruangan perpustakaan yang disediakan disekolahpun hanya berupa ruang kecil berukuran 3 x 8m yang terletak di samping ruang guru. Yang menangani perpustakaan hanya kepala perpustakaan. Itupun jika ada buku masuk hanya diterima dan kemudian dibagikan kepada siswa. Belum ada staf khusus yang menangani buku-buku. Kadang penjaga sekolah juga merangkap menjadi penjaga buku-buku tersebut.
Semenjak saya diikutkan pelatihan kepala perpustakaan, saya mulai mengelola dan memperbaiki administrasi perpustakaan. Saya dibantu staf peprustakaan yang cantik-cantik tapi rempong. Ibu-ibu guru muda yang selalu siap membantu menertibkan buku-buku ketika dipinjam atau dikembalikan oleh siswa.
Tidak jarang siswa kami harus diingatkan untuk mengembalikan buku sehingga tidak terkena denda. Kami menerapkan sistem denda jika terlambat mengembalikan buku, dengan begitu siswa bisa belajar disiplin dalam meminjam buku. Perpustakaan kami baru mendapat sumbangan buku-buku cerita. Karena belum semua diolah, jadi sebatas ini hanya buku pelajaran saja yang bisa mereka pinjam. Minat baca mereka masih rendah. Masih perlu sosialisasi tentang keberadaan perpustakaan sekolah. Pada waktu istirahat mereka gunakan untuk masuk kantin atau bermain. Sedangkan ke perpustakaan seperlunya saja.
23 Juli 2020
#TantanganGurusiana hari ke-67
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren banget bunda, semoga sukses dan salam literasi
Kreeeen
Kreeeen
Kreeeen
Kreeeen
Kreeeen
Kreeeen
Kreeeen