Sudah 2 malam berturut-turut mati lampung di RT kami. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, hanya beberapa hari yang lalu ada pengumuman di mesjid bahwa akan diadakan pemadaman listrik secara bergilir. Tapi harinya tertera hari jumat dan sabtu. Pada hari tersebut tidak ada pemadaman hingga sampai minggu malam kemarin, selepas magrib tiba-tiba saja mati lampu. Panik, karena dirumah tidak menyediakan alat penerang lainnya.

Mencoba rebahan di teras depan tapi mata tidak juga bisa terpejam. Akhirnya kuajak anak-anak masuk kamar. Hawa kamar sangat panas karena matahari sore yang memantul dengan leluasa di tembok kamar. Anak-anak mungkin sudah mengantuk berat sehingga lelap di gelapnya malam. Biasanya mereka tidak tahan tidur dengan hawa panas. Kali ini mereka kelihatan lelap sekali.

Aku mencoba memejamkan mata, tapi udara pengap dan panas membuatku tidak bisa memejamkan mata. Aku berjalan mondar mandir dalam rumah. Berharap listrik akan segera menyala. Sampai jam menunjukkan pukul 24.00, tidak ada tanda-tanda lampu akan menyala.

Aku keluar dari kamar dan duduk dikursi ruang tamu. Kubuka korden jendela dan menatap keluar. Beberapa rumah dari rumah kami sudah terlihat terang. Lampunya sudah menyala, mungkin sebentar lagi jalur rumah kami akan menyala. Benar saja, beberapa menit kemudian suara motor pegawai PLN terdengar melewati depan rumah kami. Dia menghampiri gardu yang terletak tidak jauh dari rumah kami. Setelah memeriksanya kemudian terdengar suara dari luar. Lampu jeglek, aku buru-buru keluar hendak menyalakan lampu, tapi suamiku sudah terlebih dahulu bertindak. Alhamdulillah lampu menyala, aku bisa menyalakan kipas angin. Tidurku pulas, sampai azan subuhpun tidak aku dengar. Untung saja diujung waktu aku terbangun.

25 Agustus 2020

#TantanganGurusiana hari ke 100