Hujan mengguyur bumi ketika aku tiba dirumah mak Fitri. Aku membawa sikecil untuk diurut. Sudah satu minggu lebih babnya tidak sembuh-sembuh. Badannya kadang-kadang panas. Matanya kelihatan loyo, begitu juga tubuhnya. Seringkali kulihat dia merebahkan badannya ditempat tidur ketika sedang asik bermain.

Walaupun dalam keadaan kurang sehat. Dia masih kelihatan ceria. Sehari sampai 4 atau 5 kali dia bab. Tubuhnya mulai kelihatan kurus. Tulang dadanya sudah terlihat jelas, hanya berbalut kulit. Aku sedih melihat keadaannya. Padahal setiap hari aku memberinya minum obat diari dan panas. 2 hari ini adikku memberi obat mag, karena sikecil tetap tidak mau makan. Dia hanya mengisi perutnya dengan air putih. Sehingga babnya setiap hari hanya berisi air.

Sore ini, ditemgah cuaca mendung, aku mengajak adikku untuk membawaku ke tukang urut. Mungkin dengan diurut, sikecil sedikit memgalami perubahan. Kuperhatikan tangan yang sibuk mengurut tubuh sikecil. Mak Fitri memang ahli dalam mengurut. Tidak ada satupun tubuh yang luput dari urutan tangannya. Sikecil tampak santai. Dia tidak merasa geli atau kesakitan. Sementara tubuhnya diurut, matanya asik menyaksikan siaran dilayar handphone.

Tiba-tiba saja angin berhembus kencang dengan hujan yang begitu deras. Suara hujan yang menimpa genteng rumah mak Fitri terdengar nyaring. Air hujan membias ke dalam rumah lewat celah-celah pintu dan atap rumah yang belum tertutup rapat. Mak Fitri berdiri dan menghentikan tangannya dari mengurut sikecil. Dia berlari kecil learah pintu dan menuipnya dengan rapat. Kemudian mak Fitri menyalakan lampu karena setelah pintu ditutup, ruangan tampak gelap.

Dibawah sinar lampu neon yang berwarna putih, mak Fitri kembali melakukan aktifitas mengurut sikecil. Lumayan lama dia melakukannya. Jam sudah menunjukkan hampir magrib, kami berpamitan. Sepulang dari rumah mak fitri, sikecil tampak ceria dan aktif bermain dengan kakaknya. Tubuhnya kelihatan bersemangat. Memang saat panas tidak mau turun berhari-hari, aku kadang membawa anakku ke tukang urut.

#TantanganGurusiana hari ke-71