Malam ini rasanya tulangku remuk. Hampir seharian waktu kuhabiskan berbenah diperpustakaan sekolah. Detik-detik menjelang akreditasi perpustakaan, dokumen-dokumenku belum lengkap. Masih banyak yang harus kupelajari sebelum menyiapkannya. Ditambah fasilitas yang masih kurang memadai.

Semenjak sekolah diliburkan, halaman depan dan belakang bangunan perpustakaan dotumbuhi rumput dan tanaman-tanaman liar. Pohon seri tumbuh rindang di depan bangunan sehingga melindungi cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela. Rencananya aku meminta bantuan siswaku untuk memangkas pohon itu, agar sedap dipandang mata dan ruangan perpustakaanpun tidak kekurangan pencahayaan. Sejak selesai zuhur aku menunggu mereka diruangan, tidak ada satupun yang muncul.

Hanya ada beberapa siswa putri yang peduli dengan intruksiku. Aku mengarahkan mereka untuk membantuku menyusun buku-buku yang masih berserakan diatas meja baca. Tidak seperti kemarin aku masih bisa menyediakan mereka cemilan, hari ini aku kehabisan modal sehingga selama membantuku bekerja menyusun buku-buku tersebut, kami tidak memakan cemilan.

Kulihat wajah mereka masih ceria hingga senja tiba. Sambil bersenda gurau mereka menikmati hari ini diruang perpustakaan. Kini ruangan itu tampak tertata rapi dan bersih. Besok aku bisa memberi label ditiap lemari dan menulis daftar buku-buku yang tersedia, yang tidak sempat aku pindahkan ke buku induk selama masa sekolah daring ini.

Terimakasih siswa-siswaku, semoga kalian menjadi anak yang berbudi pekerti luhur dan sukses dalam menempuh pendidikan.

10 Agustus 2020

#TantanganGurusiana hari ke-85