Riska Merita

A happy teacher, a moody-writer, yellow & blue lover ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Terkenang Kenangan di Kota Tua
Dokumentasi Pribadi

Terkenang Kenangan di Kota Tua

Rasanya, bukan pertama kali kakiku menginjak kawasan Kota Tua. Suatu kali, aku pergi ke sana bersama seorang sahabat. Di kesempatan lain bersama si dia. Pada waktu lainnya lagi, aku bertandang bersama Ibu. Kemudian bersama adikku. Malam ini, aku datang lagi bersama teman teman baruku. Karena sudah menjadi kawasan wisata, ada banyak kafe disulap dengan etnik tempo dulu. Cukup menggugah selera jika ingin menghabiskan waktu santai bersama. Tentu saja, Kami tak tertarik. Karena malam semakin larut saat ban mobil taxi online berdecit. Hati riang gembira sesaat setelah membayar sejumlah rupiah. "Bersenang senang" teriak hati kegirangan. Kami menyusuri kawasan bersejarah yang pernah menjadi pusat pemerintahan Batavia. Terdapat museum, bangunan tua, tembok kota dan komunitas sejarah. Gerobak makanan berderet rapi bersebelahan dengan penjual kaos dan gantungan kunci. Bahkan seniman unjuk ahli dengan duduk tinggi tak berkaki. Cekrek... cekrek... bunyi kamera dari ponsel pintar milik Kak Rika. Beliau dengan sengaja membawa tongkat narsis. Tongsis. Alat yang kami gunakan untuk melengkapi kegembiraan malam itu. Riuh tawa pun bergemuruh. Bertujuh kami susuri tiap sudut Kota Tua. Dengan bergaya, kebersamaan itu kami abadikan dalam sorot kamera.

Tanpa sengaja, kami ditemukan sekumpulan bapak bapak. Rekan satu kegiatan yang baru kami kenal dua hari lalu. "Sini ayo foto rame - rame", ajaknya. Kami difoto bertujuh dengan berbagai gaya. "Sepertinya di sebelah sana lebih bagus", ujar seorang teman. Maka pindahlah kami ke bagian yang dituju. Tak lama berselang. Sebuah pesan masuk ke grup yang baru berumur 2 hari itu. Sebuah foto baru saja diunggah dengan teknik pengambilan gambar pada objek hidup, dan tanpa diketahui oleh objek tersebut. Objek tersebut adalah kami dengan gaya yang terlihat luar biasa bahagia.

Terbaca sebuah kalimat penjelas dari foto. "Silahkan Ibu Ibu kelas IPA D dibawa pulang", tulisnya. Kami terbahak bahak membacanya. Malam itu terasa begitu cepat berlalu kala kaki sudah lelah dan perut berbunyi minta makan. Setelahnya taxi online adalah sebaik baiknya penolong untuk kembali ke peraduan. _Satu foto berjuta makna...._ Karena foto adalah sejarah hidup yang terkenang dalam kenangan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kota Tua penuh kenangan, tempat mengukir kenangan-kenangan pula. Kota Tua menjadi saksi kebahagiaan bersama teman-teman dan keluarga. Full sweet memory. Salam sehat dan sukses selalu, bu guru syanntiiiqqqq. Barakallah.

04 Dec
Balas

Wowwww swafoto memang selalu mengasyikan dan lebih asyik ketika sdh berlalu dan jadi kenangan. Sukses selalu dan barakallah

04 Dec
Balas

Suatu hari nanti, semoga saya bisa berwisata ke Kota Tua. Suskes terus mba Riska. Barakallaah

04 Dec
Balas



search

New Post