Sebuah pesan masuk di WA. Ternyata dari Mbak Lupi.

"Neng, kenal sama Bu Lilis Puspita Sari?" tanyanya. Tentu saja, saya mengenal baik Bu Lilis, biasanya saya panggil dalam bahasa Palembang dengan sebutan ayuk Lilis.

Mbak Lupi memberitahu kabar duka bahwa Yuk Lilis meninggal dunia. Saya shock. Merinding. Tentu saja sedih. Masih terngiang dalam ingatan sewaktu bimtek di Bandung, saya dan yuk Lilis membahas banyak hal. Mulai dari jodoh (tentu saja untuk saya), motor, dana BOS, kepala sekolah, lomba guru dan berdiskusi banyak hal. Beliau banyak memberisaran untuk saya yang masih bau kencur ini. Bahkan surat tugas kegiatan yang ketinggalan di panitia pun masih saya titip dengan beliau, belumlah sempat diambil.

She is humble and kind-hearted woman. Dan tentu saja, masih muda, energik, cantik dan sangat pintar. Saya kagum sekaligus iri.

Berbagai kegiatan guru yang bersifat lokal dan nasional pun Beliau ikuti. Beliau menjadi role model bagi saya kala semangat tak kunjung tiba untuk memenuhi syarat mengikuti suatu kegiatan.

Beliau sangat tersohor. Saya rasa banyak yang memiliki kenangan manis bersamanya. Terakhir yang saya tahu, Beliau terpilih sebagai peserta diklat penulisan buku di LPMP Jawa Barat yang akan diadakan besok hari.

Malam ini, rasanya sedih sekali. Saya meneteskan air mata mengingat sosoknya. Beliau meninggal dalam keadaan tidur siang. Sungguh yang baik akan tampak baiknya pada akhirnya. Hanya Allah pemilik segala sesuatu, kepadaNya kita semua kan kembali. Selamat jalan Yuk Lilis, semoga khusnul khotimah. Aamiin ya Rabbal Alamiin. AlFatihah.