Riska Merita

A happy teacher, a moody-writer, yellow & blue lover ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pesan dari Bapak Prof.Dr.Muhadjir Effendi, M.A.P

Pesan dari Bapak Prof.Dr.Muhadjir Effendi, M.A.P

Kegiatan Simposium Nasional Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan IPA tahun 2018 mengusung tema mewujudkan gerakan sadar IPA dan teknologi melalui pendekatan IBL dan STEM. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Media and Tower dari tanggal 26 - 29 November 2018. Kesempatan bertemu dengan teman lama dan menimba ilmu tidak saya biarkan begitu saja. Beruntungnya pada kesempatan ini, saya juga bertemu dengan seorang guru matematika semasa SMA. Sebuah kejutan luar biasa setelah lebih dari 14 tahun berlalu. Kejutan berikutnya, pada saat panitia memberi pengumuman bahwa Bapak Menteri Pendidikan RI juga akan hadir dalam kegiatan ini.

Saya dan seorang teman sekamar bergerak lebih cepat. Memperebutkan kursi di deretan depan agar bisa melihat langsung wajah Bapak Prof.Dr.Muhadjir Effendy, M.A.P. Beberapa petuah masih saya ingat jelas. Beliau mengatakan bahwa guru adalah instrumen utama dalam soft infrastructure 4.0. Oleh sebab itu, diperlukan titik peka untuk melakukan perubahan - perubahan dalam dunia pendidikan. Beliau juga menyebutkan bahwa jika 70% masalah guru terselesaikan maka 70% masalah pendidikan dapat di atasi.

“Kalau saja kurikulum di Indonesia ini tidak diinisiasi oleh political demands maka pendidikan kita akan berpusat pada titik fokus PISA”, ujarnya.

PISA merupakan indikator yang menitikberatkan pada literasi, penguasaan IPA dan penguasaan matematika. Oleh sebab itu, masalah High Orders Thinking Skills (HOTS) juga menjadi hal yang disinggung jelas selama beliau memberikan kata sambutan dan motivasi.

Tiket kegiatan ini tentu saja tidak didapatkan dengan berpangku tangan. Sekitar 400 guru dari Sabang sampai Merauke berhasil mengumpulkan karya terbaik (Best Practice) yang akan disajikan dalam 9 kali diskusi panel berdasarkan jenjang dan mata pelajaran. Saya beruntung pernah dibisikkan semangat oleh seorang sahabat, Mbak Marlupi (SMP Negeri Piyungan) untuk menyelesaikan makalah dan kelengkapan lainnya.

“Coba aja dulu, Dik. Biar biasa ketemuan”, tulisnya hari itu.

Pak menteri juga menyebutkan ada sekitar 2578 zona MGMP dan MKKS yang akan diguyuri dana untuk pemberdayaan guru. Hal ini bertujuan agar guru selalu menjadi long-life learner, dapat menjadi inspirator dan suri tauladan serta selalu update terhadap perubahan dan ilmu pengetahuan.

“Jika tidak ada gedung, alat dan instruksi yang cukup gantikan itu semua dengan keberadaan guru”, lanjut pak Menteri. Masalah guru terkait kesejahteraan, penghargaan, kualitas personal dan profesional sepertinya menjadi masalah - masalah yang diharapkan dapat segera terurai.

Selamat Haru Guru.

SMP, hebat berkarya!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah....bisa ketemu dengan adikku yang maniiis.....semngat pagi, terus berkarya,sehat dan sukses selalu ya .....barakallah

28 Nov
Balas

Subhanallah paparan luar biasa dg untaian kalimat nan apik membuktikan penulisnya org hebat. Sukses selalu dan barakallah

27 Nov
Balas

Masya Allah.. Tulisannya memotivasi sekali.. Sukses terus ayuk..terharu dan memanggil jiwa untuk tidak lelah dalam mencerdaskan bangsa..

27 Nov
Balas



search

New Post