(Menjadi) seperti yang kau pinta
Siapa yang tidak menginginkan peserta didik menjadi cerdas? Siapa juga yang tidak menginginkan peserta didik memiliki karakter karakter baik dalam diri? Tentu saja tidak ada. Semua pendidik menginginkan setiap peserta didik menjadi yang terbaik dalam setiap aspek sebagai bekal mereka mengarungi kehidupan. Namun keinginan tersebut tidaklah mudah diwujudkan. Kendala sudah pasti ada, tapi bukan tidak mungkin keinginan tersebut dapat diwujudkan. Pada dasarnya proses pendidikan akan berdampak di masa yang akan datang. Penerapan hal hal baik selama proses pembelajaran memang belum tampak satu dua hari setelahnya. "Good things takes time". Setiap hal memang memerlukan waktu untuk berkembang sebagaimana mestinya. Sebagai contoh kita menginginkan memiliki pohon mangga yang lebat dan berbuah manis. Bukankah selama proses menanam dan pemeliharaan, yang empunya pohon harus selalu bersedia menyiram, memupuk dan memelihara kelangsungan hidup pohon mangga. Hingga pada saat proses panen tiba akan didapatkan buah mangga yang diharapkan. Begitu juga dengan karakter karakter yang kita inginkan agar dimiliki peserta didik. Sebagai seorang pendidik harus konsisten menanamkan dan mencontohkan karakter karakter baik selama proses pembelajaran di sekolah. Kalaupun belum sempurna namun tak ada salahnya selalu dicoba untuk diterapkan. Karena peserta didik adalah tukang contoh, peniru ulung dari orang orang terdekatnya. Jika menginginkan peserta didik memiliki karakter disiplin tentu seorang pendidik seharusnya memberi contoh disiplin misalnya dengan datang tepat waktu di kelas. Jika menginginkan peserta didik memiliki sifat ramah dan sopan, seorang pendidik juga seharusnya mampu menunjukkan sifat yang diinginkan di hadapan peserta didik. Bagaimana jika pendidik belum mampu menunjukkan karakter karakter baik? Namun masih menginginkan peserta didik memiliki karakter karakter baik? Lalu apakah kita harus marah bila peserta didik menjadi bukan seperti yang kita inginkan? Bisa jadi pendidiklah yang harus berkaca apakah sudah mampu memberikan contoh karakter karakter baik selama proses pembelajaran di kelas. Bagaimana caranya agar kemampuan menanamkan karakter baik tetap terjaga? Tanyakanlah pada diri masing masing dan pilihlah cara terbaik untuk hal hal tersebut. Bukankah sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain? Atau bila ternyata bibit mangga yang kita terima termasuk ke dalam jenis mangga masam yang gennya sudah tak dapat kita ubah. Jika menemui bibit mangga yang masam akankah kita berhenti menyiram, memberi pupuk dan merawatnya? Harusnya tidak. Biarlah mangga tersebut tetap menjadi masam namun jangan lupakan ada dampak hasil perawatan yang kita berikan bagi si pohon mangga. Memang buah mangga asam tidak enak dimakan tapi jangan lupakan bahwa daun pohon mangga yang rimbun tetap menyumbang oksigen bagi makhluk hidup untuk bernapas. Toh yang masam pun masih memberikan manfaat bagi sekitar. Tapi jangan biarkan bibit mangga yang masam tumbuh sendiri tanpa dirawat. Kalau tidak beruntung, pohon mangga akan mati di tengah proses tumbuhnya. Begitupula dengan peserta didik, jangan biarkan mereka tumbuh sendiri tanpa kita arahkan ke dalam hal hal baik. Hal hal yang dapat menumbuhkan karakter karakter baik dalam dirinya.
*tulisan ini hanya dibuat berdasarkan pengalaman di satu tempat. Pastinya tidak bisa digeneralisasi ke dalam lingkungan yang berbeda. Judulnya juga opini 😊
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yang sangat luar biasa bunda... Barakallaah
Memang betul Bu, segala sesuatunya butuh berproses,tapi yakinlah bahwa insyaallah hasil tidak akan memungkiri usahanya