Pertemuan musyawarah guru mata pelajaran IPA kali ini bertema Pengimbasan Assesment Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI For School) dan Materi Penyusunan Soal Berbasis HOTS. Kegiatan ini diselenggarakan di SMP Negeri Karang Jaya dengan narasumber rekan sejawat, Mbak Marlia Arry Yunanti (Guru IPA) dan Bapak Indera (Guru Matematika). Seperti biasa, kami datang agak terlambat. Acara dimulai pukul 8 pagi. Namun kami tiba pukul 09.30 wib. Sebuah tantangan yang harus biasa karena jarak yang kami tempuh cukup jauh.

Dengan menggunakan mobil sekolah, saya dan 7 orang teman guru bergembira mengikuti kegiatan ini. Selama di perjalanan kami bersenda gurau. Berbagai keinginan kami lontarkan. Beruntungnya pagi itu, Ibu kepala sekolah memiliki urusan lain sehingga kami diantar oleh Pak Defi (Guru olahraga).

“Selesai kegiatan kita langsung ke Lubuk Linggau ya”. kalimat itu terdengar berkali kali.

“Kalau begitu, baiknya kita makan siang di KFC saja”, celetuk yang lain.

“Skalian jalan - jalan ke Bukit Sulap”.

Bahkan seorang rekan menyampaikan ingin membeli susu dan makanan ringan di Indomaret.

Keinginan yang sangat sederhana. Yang realitanya, sudah kami ketahui.

“Mumpung bisa main ke kota” begitu kami menamainya.

Setelah melakukan registrasi, kami memasuki ruangan dan duduk di barisan belakang. Duduk berjejer dengan kursi tambahan, kami mendengarkan materi dengan baik.

Sebuah pesan masuk ke whatsapp.

“Bu Riska, kemarin lulus pretest PPG ya?”, tanya si Bapak yang sebelumnya sudah memperkenalkan diri.

Saya membalas beberapa pertanyaan dari si Bapak dengan cepat. Hingga beberapa menit kemudian, si Bapak menghampiri.

“Bu Riska boleh kenalan, saya tadi sudah kirim pesan ke WA ibu”, jelasnya.

Saya pun menanggapi dengan baik. Setelahnya teman - teman menyoraki.

“cieeeeeee.... cieeee. Hahahahahaha”, mereka tertawa terbahak mengejek.

Saya balas dengan tawa terbahak bahak.

Si bapak akhirnya harus menyalami semua orang yang duduk di barisan belakang.

Selain itu, kami juga berkenalan dengan seorang teman guru garis depan. Beliau datang bersama anak balita berumur satu tahun, bermata bulat dan berkulit putih.

“Saya belum pernah ikut kegiatan MGMP mbak”, jelasnya.

“Lucu sekali anaknya, sini saya gendong”, ujar salah seorang teman.

Seorang teman lain yang sedang mengandung 9 bulan pun memaksa datang karena sudah lama tidak ikut kegiatan MGMP.

Bahkan pada saat ISHOMA, Bu ketua menanyakan apakah kami membawa durian sebagai buah tangan. Pertanyaan itu kemudian berkembang menjadi curhatan panjang yang membawa pada canda tawa.

Seperti inilah kami. Kala bertemu, akrab dalam banyak cerita dan guyonan.

Guru IPA bebahagia di kegiatan MGMP.

MGMP menjadi wadah berbagi ilmu dan berkenalan dengan rekan - rekan guru lainnya dari segala penjuru daerah kabupaten.

Silahturahmi itu sangat penting untuk menjemput rejeki. Pertemanan diawali dari komunikasi. Maka, jagalah hubungan baik dengan siapapun. Lepaskan dendam dan amarah. Mari bersama mewujudkan sejarah. -Fuatuttaqwiyah El Adiba-