Riska Merita

A happy teacher, a moody-writer, yellow & blue lover ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Googling aja (lah?)!!

Googling aja (lah?)!!

Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan teknologi memang sudah mempermudah banyak hal bagi kehidupan manusia. Berbagai kemudahan ditawarkan hanya dengan satu “klik” dan sepersekian detik tadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... sudah bisa dinikmati kemudahannya. Sebagai contoh, kita tidak akan mungkin kelaparan karena hari sedang hujan atau karena sedang tiada bergairah keluar rumah. Kemudahan teknologi menyediakan sebuah aplikasi yang dapat diakses siapa saja dan dimana saja untuk memesan makanan melalui jasa ojek online. Bahkan jasa ini juga melayani konsumen yang (cuma) ingin membeli sebotol kecap asin (iklannya ada di tipi loh!). Karena teknologi, semuanya terjadi sangat mudah. Cepat dan tepat guna. Salah seorang teman saya (Ibu pekerja dengan seorang batita) memilih jasa bersih bersih untuk datang ke rumah. Konon menurut ceritanya, konsumen harus menginput area mana yang harus dibersihkan oleh jasa bersih - bersih yang tentu saja bertujuan untuk menentukan harga jasa yang harus dibayar. Dahulu kala, kita harus mencari informasi dan bertanya terlebih dahulu dengan tetangga sebelah rumah hanya untuk dikenalkan dengan tukang bersih - bersih bahkan dengan seorang tukang urut.

Pada suatu kesempatan di whatsap, seorang teman memasang foto sebuah produk kecantikan alami berwarna hijau daun. Karena saya termasuk orang yang kepo level sangat pedas (sering penasaran) saya mengajukan pertanyaan melalui foto yang diunggahnya.

“Ini produk yang dari Korea Selatan ya? Apa sih khasiatnya?”, tanya saya.

Beberapa detik kemudian, si teman langsung membalas. Saya kegirangan karena direspon.

“Googling aja Neng, banyak kok khasiatnya. Bahannya asli Aloe vera”. perintahnya saat itu. Seingat saya Aloe vera adalah nama ilmiah untuk lidah buaya dan tentu saja banyak khasiatnya terutama untuk rambut indah menawan.

Walaupun begitu, saya tetap keukeuh nanya. Pantang nyerah.

“Denger denger banyak yang palsu ya?” tanya saya lagi.

“Iya, ini aku buka jasa titip. Aku beli di counter aslinya sampe ngatri ngantri”, jelasnya.

“Memang berapa sih range harganya?’ tanya saya lagi. Maksud hati saya pada saat itu, apakah harga produk asli dan palsu harganya berbeda. Atau sama saja.

“Googling aja Neng! Banyak kok di internet”. Jelasnya singkat.

Saya jadi malu. Namun merasa sedikit beruntung saat itu, karena langsung sadar betapa teknologi dengan segala kemudahannya membuat kita jadi malas untuk memulai percakapan basi. Padahal saya (masih) menyakini sebuah tradisi dan karakter bangsa Indonesia dengan keramahan senyum sapa salam masih mampu menciptakan strong bond of friendship.

Sejujurnya, saya tidak kecewa bahkan tidak marah dengan teman saya. Saya memaklumi karena mungkin saya pun juga begitu. Namun sebagai seorang guru, saya menyadari bahwa kemajuan teknologi dengan segala kemudahannya harus tetap berimbang dengan penguatan pendidikan karakter bangsa Indonesia agar tidak terbawa arus yang mampu menggerus karakter bangsa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post