Berkunjung ke Kedubes Jepang
Dalam satu kesempatan yang sangat berharga, saya berhasil masuk ke gedung Kedutaan Besar Jepang. Kesan pertama yang saya rasakan adalah sangat disiplin, sangat bersih dan sangat rapi. Saya lulus berkas beasiswa dan berkesempatan mengikuti tes tahap dua di gedung yang berada di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Tidak jauh dari Bundaran HI. Sangat mudah diakses. Apalagi saat ini, ojek online diperbolehkan melintasi kawasan jantung kota Jakarta ini. Saya datang sekitar pukul 6 pagi. Padahal jadwal ujian jam 8. Kondisi Kedubes masih sepi. Satpam sempat menanyakan apakah saya sudah sarapan. Hal ini dikarenakan di dalam gedung tidak ada kantin. Sepertinya akan sulit menemukan penjual makanan di sekitar Kedubes. Di kiri kanan hanya ada bangunan bangunan megah khas ibukota negara. Beberapa menit kemudian kondisi di luar gedung mulai ramai. Beberapa orang sama seperti saya, memanfaatkan kesempatan menguji kemampuan diri sedangkan yang lain saya tebak sedang mengurus visa. Ini kali pertama saya berurusan dengan Kedutaan. Semua orang yang datang langsung berbaris rapi, membuat urutan tanpa nomor urut. Siapa datang lebih awal berhak berada di depan. Tidak ada tempat duduk. Kami berdiri sambil berkenalan, mengobrol dengan berbisik. Semua pengunjung Kedubes sepertinya memahami keharusan untuk menjaga ketertiban. Di dinding tertempel gambar handphone disilang dengan tinta merah. Artinya dilarang melakukan kegiatan foto - foto dengan alasan apapun di sudut manapun gedung ini. Tepat pukul 8 pagi. Satpam memanggil kami dalam dua kali teriakan. "Yang sekolah, yang sekolah" Mengertilah kami bahwa harus segera berbaris rapi tanpa komando. Kami diminta menyiapkan ktp sebagai tanda pengenal. Jelas saja, tidak boleh terlambat dengan alasan apapun. Pihak panitia sudah mengingatkan peserta melalui surat elektronik. Peserta ujian diabsen satu per satu, kemudian diperbolehkan memasuki gedung setelah dilakukan pemeriksaan dengan mesin x-ray. Kondisi gedung memang sunyi, kami diarahkan memasuki sebuah ruangan besar. Meja dan kursi telah tersusun berdasarkan nomor ujian. Sehingga tidak ada kegaduhan yang muncul. Proses ujian memang sudah dipersiapkan dengan sangat baik. Di dalam ruangan, suhu udara sangat dingin tapi kami diperbolehkan menggunakan jaket. Handphone harus dimatikan, bukan dalam mode pesawat atau senyap. Layaknya proses ujian, kami hanya diperbolehkan menyiapkan pensil dan penghapus di atas meja. Panitia berkali kali mengingatkan untuk mematikan handphone serta tidak mencoret kertas soal dengan apapun. Ruang ujian sangat nyaman. Sehingga waktu pengerjaan soal terasa sangat cepat berlalu. Ujian berlangsung selama 3 jam yang terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama, ujian bahasa inggris dan sesi kedua, ujian bahasa jepang. Selesai sesi pertama, kami diperbolehkan istirahat selama 10 menit. Sebagian dari kami makan dan minum untuk mengisi ulang energi. Beberapa orang mengunjungi perpustakaan yang berhadapan dengan ruang ujian. Rasanya rugi jika tidak berkeinginan menginjakkan kaki di sana. Saya mengambil beberapa majalah untuk kenang kenangan. Tenang, beberapa majalah boleh diambil dan dibawa pulang. Di dalam perpustakaan juga dilarang foto - foto. Tentu saja harus menjaga kesunyian agar tidak mengganggu orang lain yang berada di dalam perpustakaan. Selain itu, kondisi toilet pun dingin dan sangat bersih. Tersedia sabun pembersih merk Biore di samping wastafel. Rasanya akan sangat malu jika kita menjadi satu satunya orang yang membuat kotor. Saya belum menemukan petugas kebersihan kala kedua kali memasuki toilet dalam durasi 10 menit. Tepat seperti yang tertera di jadwal ujian, panitia mengumumkan bahwa ujian sesi kedua akan segera dimulai. Selesai ujian, saya langsung pulang. Saran saya, jika ingin menambah pertemanan sebaiknya dilakukan sebelum memasuki gedung. Oleh sebab itu, datang lebih pagi dapat dijadikan sebagai alasan. Mintalah nomor handphone teman yang lain agar dapat berbagi kabar hasil ujian. Biasanya hasil ujian hanya menyertakan nomor peserta saja, tanpa nama. Walaupun belum berhasil melalui ujian. Saya masih terus berharap, suatu hari nanti bisa menginjakkan kaki dan belajar di negeri sakura 😊😇
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetrp maju terus...! Salam semangat.
Siap Pak. Semangat selalu insha Allah
Mantaap....semangat Dik
Siap Mbak. Semangat selalu, insha Allah
Tetap semangat.. SALAM LITERASI
Siap mbak. Salam literasi
Pengalaman yang penuh inspirasi... Sukses selalu dan salam Literasi
Siap Pak. Semangat selalu, Insha Allah
Reportase yang lengkap buk...semoga berhasil nanti...carilah peluang di program dubes jepang lainnya...
Aamiin ya rabbal alamiinn... siap Pak, semangat selalu Insha Allah