ANTARA JAMBI DENGAN LUBUK LINGGAU
Jambi merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang terkenal dengan Sungai Batanghari. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dalam beberapa kesempatan berkunjung ke Jambi. Namun hari minggu kemarin, saya mendapat hadiah karena mendapati pengalaman yang rasanya sulit jika saya pendam sendiri.
Perjalanan Jambi - Lubuk Linggau berjarak 310km yang ditempuh selama 6 jam perjalanan dengan travel. Karena perjalanan yang cukup panjang dan lama tentu saja travel akan berhenti selama 30 menit di rumah makan untuk beristirahat. Pada kesempatan itu, mobil yang saya tumpangi tiba di rumah makan tepat pukul 14.30 wib. Rumah makan ini menyediakan makanan dengan berbagai macam lauk rumahan yang dapat diambil secara prasmanan. Saya tergiur dan memilih ikan gurami sambal ijo, lalu memilih duduk di salah satu kursi makan. Suasana ruang makan cukup ramai, ada banyak anak - anak. Saya menebak mereka dari panti asuhan. Sepertinya acara makan mereka sudah selesai. Saya melanjutkan makan siang sambil mengobrol dengan penumpang lain.
Tidak lama berselang, pemilik rumah makan berdiri di tengah mereka. Tanpa perintah mereka berbaris rapi, antri berdasarkan jenis kelamin. Saya terkejut dan hampir ingin menangis. Anak - anak itu diberi uang oleh pemilik rumah makan. Air mata saya tumpah saat pemilik rumah makan menanyakan berapa orang yang tidak hadir dalam kesempatan siang itu. Hal yang membuat saya semakin haru karena yang tidak hadir pun mendapatkan jatah yang sama seperti mereka yang hadir siang itu. Uang saku dan nasi bungkus. Rumah makan ini terbilang biasa saja, tidak mewah seperti layaknya rumah makan rest area. Namun saya akui suasananya sangat tenang dan makanannya enak.
Satu hal yang kembali mengejutkan saya adalah pemilik rumah makan mengantar dan menjemput sendiri anak - anak tersebut dengan mobil fortuner. Saya merasa sangat haru, alangkah bahagianya mereka siang itu. Melihat mereka dari kejauhan membuat saya harus setangguh mereka. Beruntunglah saya yang berkecukupan ini.
“Dek, anak - anak panti asuhan itu jarang sakit loh. Itulah bukti Allah adalah maha kuasa atas segala sesuatu”, ujar penumpang lain di sebelah saya.
Bahkan di masa kehidupan yang makin mencekik ini, masih banyak orang baik yang peduli terhadap sesama.
Apa kabar diri saya ini yang masih menunda nunda membantu sesama??? :((
“Kebaikan yang kita berikan pada orang lain, sesungguhnya adalah kebaikan yang kita tanam untuk diri sendiri”- Helvi Tiana Rosa-
-Maafbaper-
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar