Semua amalan kita tidak pernah luput dari pengawasan Allah. Sekecil apapun ada pertanggungjawabannya. Lakukan saja semua kebaikan dengan niat lillahi ta'ala. Jangan pernah menghiraukan komentar orang lain.

Lambungkan saja dengan doa terbaik setiap sangkaan orang yang tertuju pada diri kita:

"Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka sangkakan, ampunilah aku dari apa yang tidak mereka ketahui dan janganlah kau hukum aku karena perkataan mereka"

Sebab, tidak seuntai lafazh pun yang keluar dari lisan kecuali ada malaikat yang mengawasi dan mencatat.

Barang siapa yang mengerjakan amal kebaikan, kelak ia akan melihatnya. Barang siapa yang melakukan keburukan, kelak dia juga akan melihatnya.

Konsisten dalam mengerjakan kebaikan, meski kebaikan itu dipandang sangat kecil. Karena kebaikan tidak pernah merugi. Kebaikan jika dilakukan dengan berkesinambungan justru dapat menghapus keburukan. Perumpamaan kita memasukkan air jernih yang banyak ke dalam secangkir berisi kopi, pelan-pelan kopi akan habis tergantikan air jernih.

Setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Barang siapa yang melakukan kebaikan maka kebaikan itu akan kembali kepadanya, maka jangan sekali kali membuat keburukan, karena keburukan juga adalah keburukan bagi pelakunya.

Kita mengakui dan sangat sadar bahwa setiap saat suka khilaf berlaku salah dan terkadang kesalahannya yang itu itu juga. Kita insyafi dan bertaubat memohon ampun kepadaNya, tapi entahlah, godaan syaithan dan nafsu selalu melalaikan hingga kita berlaku salah lagi.

Jangan pernah berhenti beristighfar dan bertaubat, sebagai ciri insan yang selalu berharap ampunanNya. Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu taat kepadaNya. Aamiin...

Maka, sibukkanlah diri dengan kebaikan, hingga keburukan tidak mampu menyibukkan kita. Kejar sekuatnya semua peluang kebaikan, hingga keburukan lelah mengejar kita.

Wallahu A'lam.