Permata yang Lahir dari Perjuangan yang Getir
"Bi, kayaknya bunda konstraksi ni". Istriku menatapku meyakinkan, kuhelus kepalanya. Kulihat ia mulai meringis, tubuhnya mulai gelisah.
"Tunggu aja dulu, biasanya baru pembukaan satu" sahutku menenangkan. Istriku merebahkan badannya ke renjang. Matanya memejam, mungkin menahan rasa sakit. Sesekali tangannya mengelus perutnya yang buncit.
"Abi pinjam mobil dulu ya" kuhubungi nomor telfon seorang teman. Di sini klinik bersalin lumayan jauh, jadi jika berangkat menggunakan roda dua, sangat beresiko apalagi malam hari, ditambah musim penghujan.
Istriku semakin merasakan dahsyatnya proses untuk bersalin. Kadang suaranya terdengar meringis, tapi tidak jarang juga ia melafalkan dzikir. Sesekali kubantu mengelus perutnya sambil membaca beberapa doa dan ayat AlQur'an. Jam sudah menunjukkan jam sembilan malam. Mobil yang kupinjam baru saja datang. Langsung kusiapkan semua pakaian bayi yang sudah disortir oleh istri termasuk pakaian ganti untuk dia pasca bersalin.
Anak sulungku masih terlelap tidur, kugendong ia masuk ke dalam mobil. Dengan tidak lupa membaca doa, kami pun berangkat menuju klinik berasalin. Di tengah perjalanan kontraksi yang dialami istri semakin sering intensitasnya. Anak sulungku terbangun. Dia terlalu kecil untuk memahami apa yang dirasakan ibunya. Tapi Alhamdulillah dia tidak rewel, malah cuma berceloteh untuk dirinya sendiri. Maklumlah anak usia dua tahun setengah sedang banyak belajar kosakata, apa saja yang didengar terkadang sering diikuti untuk dilafalkan.
Lewat setengah jam perjalanan, kami sampai di klinik, dan disambut oleh suster perawat yang sedang berjaga. Kami langsung dipersilakan menuju ruang periksa. Terakhir suster itu berujar "baru pembukaan tiga pak" katanya menyampaikan kepadaku.
Ternyata durasi dari pembukaan tiga menuju sempurna lumayan lama, ini sangat berbeda dengan anak kami yang pertama saat dilahirkan. Prosesnya serba cepat. Tiba-tiba sudah pembukaan lima, tisak lam kemudian sudah merasakan mules yang hebat hingga akhirnya dengan sekali ngeden langsung lahir. Sedangkan tang sekarang sakit yang dirasakan sangat dahsyat. Ditambah lagi istri sudah seperti kehabisan tenaga, sebab dari siang belum istirahat tidur. Segala asupan yang disarankan suster kami coba berikan ke istri. Tapi tetap, sepertinya dia seperti tidak kuat lagi. Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi, bidan dan suster kembali memeriksa. Ternyata masih pembukaan ke tujuh.
Dengan terus memberikan suport dan membacakan dzikir dan doa, kami terus memompa semangatnya untuk berjuang. Bidan mulai memasang kabal inpus pasa tangan istri, badannya sudah panas dingin kelelahan. Hingga akhirnya pukul 05.50 setelah perjuangan yang panjang, lahirlah putri kami dengan selamat dan sehat. Istri yang tadinya hampir menyerah langsung terlihat segera setelah kelahiran belahan jiwa kami. Permata yang kami tunggu. Doa yang terpanjatkan siang dan malam. Pagi ini dikabulkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Dan yang lebih unik dan bersyukur lagi, permata hati kami lahir di tanggal dan bulan yang sama dengan kami. Alhamdulillah.
Kalimat adzan kukumandangkan di telinganya, lalu kusambung dengan iqomah. Kemudian kubacakan doa permohonan sebagaimana Rasulullah memanjatkannya kepada Allah untuk kedua cucunya.
U'idzuki bikalimatillahit taammah min kulli syaithaniw wahaammah wamin kulli ainil laammah.
"Aku mohonkan perlindungan untuk engkau (wahai putriku) dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala kejahatan syaitan dan binatang berbisa yang mematikan, dan dari setiap mata yang penuh hasud dan kebencian."
Selamat datang permata hatiku.
Lakal hamdu walakas syukru yaa Robb.
Terimakasih ibu suster dan ibu bidan yang telah sabar melayani istri kami. Jazakumullahu khoiran katsiira.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Terimakasih
Ikut bahagia atas kelahiran permata hatinya....kunjungi tulisan saya yang berjudul Guruku saat SMP ya
Terimakasih bu.Siap in syaaAllah