Seperti hari-hari sebelumnya ada cita-cita untuk memiliki lembaga sendiri. In syaaAllah tidak akan pernah pupus. Jika selama hayat di kandung badan ia tidak tercapai semoga ada di anak keturunan.

Mempersiapkan diri dengan ilmu dan strategi. Memantaskan diri dengan terus belajar dan membangun relasi. Membaca tanda alam dan kesesuaian iklim yang berlaku. Tapi tetap dengan keinginan agar dapat berbakti kepada sang ibu melalui pantauan mata dan hati.

Amal yang sedikit ini akan semakin tidak berarti jika bakti kepada ibu tidak menjadi perhatian khusus. Berapa maksiat yang kita lakukan mungkin kita tau, sementata istighfar yang kita munajatkan masih jauh dari maksimal. Bagaimana kita akan mendapatkan rahmat dan ampunan? Padahal Allah senantiasa menunggu pelarian kita menuju kepadaNya.

Maka berbakti kepada ibu tidak boleh dipinggirkan, sebab ia adalah pintu surga yang paling dekat. Ia adalah surga sebelum surga yang sesungguhnya. Karena bakti kepadanya adalah separuh kebahagiaan yang akan terus diraih. Doa darinya akan terus mengalirkan kebaikan hingga ke anak cucu.

Ya Robb.. izinkan kami untuk dapat meraih rezeqi yang telah Engkau tetapkan dengan berdekat diri dalam bakti kepada sang ibunda. Aamiin.

#Tantangan365Gurusiana #TantanganHariKe-17